Senin, 31 Desember 2007

tahun baru untuk kawan

Ini adalah hari terakhir di tahun 2007. Beberapa jam lagi kita akan memasuki tahun 2008. Banyak harapan yang akan kita ukir di tahun depan, dan banyak pula pahatan kenangan di tahun 2007 ini. Seolah menjadi rutinitas, pergantian tahun selalu diwarnai oleh gegap gempita pesta. Saya akan mengawalinya dengan ucapan, SELAMAT TAHUN BARU 2008, untuk saya, keluarga, dan untuk anda semua kawan-kawan yang aktif di blog ini, dan untuk semua orang.

ketika paranormal jadi rujukan (2-habis)

Di jaman yang serba tak menentu seperti saat ini, keberadaan paranormal seolah memang menjadi obat mujarab untuk menyembuhkan penyakit kegelisahan hidup. Banyak orang kaya yang kering hatinya. Banyak orang berlimpah hartanya, tapi miskin jiwanya. Banyak orang punya harta benda, tapi tidak pernah merasa puas. Akibatnya, mereka berusaha mencari perlindungan. Mencari sesuatu yang bisa menenangkan jiwanya. Mereka mencari obat gelisah dan takut.

ketika paranormal jadi rujukan (1)

Tahun 2007 tinggal beberapa hari lagi. Terompet tahun baru 2008 pun sudah mulai banyak dijajakan di jalan-jalan dan sudut kota. Ritual menyambut tahun baru, memang selalu dinantikan banyak orang, mulai dari anak kecil hingga kakek nenek. Miliaran Rupiah harus dihambur-hamburkan demi merayakan pesta pergantian tahun ini di seluruh dunia.

Selasa, 25 Desember 2007

celometan

Beberapa hari lalu aku ketemu kawan lama. Tidak ada yang berubah dengan penampilan maupun tingkahnya. Masih tetap keras seperti saat masih kerja di tempat yang sama. Padahal, dia harus resign dari kantor lama karena sikapnya yang keras itu. Kini, dia pindah ke kantor baru dengan jenis pekerjaan yang sama, sebagai reporter. Dia merasa, pendapatnya harus dipertahankan sampai kapanpun dan apapun yang terjadi.

Barat vs Islam

Disharmoni antara dunia Barat dan Islam memacu kalangan akademisi untuk turut prihatin dan berupaya menyumbangkan buah pikirannya. Mereka prihatin karena ternyata Amerika yang kini tidak punya musuh layak tanding paska lengsernya komunisme Uni Sovyiet dan antek-anteknya mencoba menganggap Islam sebagai rival yang layak diperhitungkan.

Jumat, 21 Desember 2007

bikin "read more..."

Blogwalking ke banyak rumah kawan (blog), ternyata saya menemukan banyak sekali blog yang berisi tulisan panjang-panjang. Seperti blog saya yang sebelumnya, bagi blogger yang hobi berat nulis di Blogspot (di wordpress ada fasilitas instant), tentu saja tampilan postingnya jadi kurang enak diliat (halah, malah sombong, padahal sempat muntah darah gara gara gagal terus bikin fasilitas ini).

sedekah yang membebaskan

Jumatan siang ini, saya mendapat pencerahan. Khotbahnya yang singkat tapi membebaskan itu membuat saya tidak ngantuk dan cukup menikmati Jumatan kali ini. Khotbahnya tidak menggurui, tidak pula bicara ancaman surga-neraka yang menakutkan itu. Sehingga, pulang Jumatan, hati tetap ceria, dan sholat pun terasa khusuk. Saya perhatikan jamaah lainnya juga terlihat senang sepulang dari masjid.

seputar blog

Menjelajah berbagai macam jenis blog selama beberapa hari terakhir ternyata cukup asyik juga. Banyak blog yang dibuat sangat kreatif, tapi ada juga yang biasa-biasa saja. Ini wajar saja, karena latar belakang seseorang membuat blog, dan pengetahuan tentang teknologi dunia maya ini juga bermacam-macam.

Yang jelas, jalan-jalan ke berbagai jenis blog, cukup memberi banyak pengetahuan, tentang apa saja. Ada blog yang khusus memuat puisi dan uneg-uneg, sastra, blog khusus foto, artikel, hukum, lagu, film, filsafat, jurnalistik, dan segudang jenis lainnya. Ada pula blog yang khusus memuat soal daerah atau negara tertentu, khusus tentang pendidikan, tentang psikologi, tentang seks, perempuan dan banyak jenis lainnya lagi.

Rabu, 19 Desember 2007

guru 911

Bicara tentang lika-liku kehidupan seorang guru memang tidak akan pernah ada habisnya. Kadang mengharukan, kadang menyenangkan, kadang mencerahkan, tapi lebih banyak sedihnya. Seperti halnya pagi tadi, aku ngobrol dengan seorang anggota dewan Banjar dan Kepala Dinas Pendidikan Banjar. Obrolan kami seputar jam kerja guru di wilayah pelosok yang terkenal dengan sebutan 911.

Senin, 17 Desember 2007

kisah seorang kawan

Ini tentang kisah seorang PNS. Seorang pelayan masyarakat yang bermimpi ingin menambah penghasilan dengan cara yang amat mudah. Tapi, karena perhitungannya tidak matang, setidaknya tentang resiko sebuah investasi, akhirnya berakhir jadi bencana bagi diri dan keluarganya.

Kisah ini bermula tahun 2003/2004 yang lalu. Saat itu di Banjarmasin sedang booming investasi berkedok voucher isi ulang sebuah produk seluller. Ada beberapa orang yang memegang kendali bisnis voucher isi ulang ini di Banjarmasin, yang selanjutnya disebut bos voucher. Ada sekitar lima bos voucher yang saat itu sempat kaya raya, tapi kini, mereka semua mendekam di balik jeruji besi karena investasinya berakhir berantakan.

tentang filsafat

Banyak kawan mengatakan, filsafat itu berat. Orang-orang yang bergelut di dunia filsafat, kalau bicara atau menulis sulit dipahami orang lain. Kalau sudah bicara, selalu membuat orang terbengong-bengong, entah paham atau tidak. Bahkan ada seorang kawan yang mengatakan kalau orang yang bergelut di dunia filsafat itu suka yang aneh-aneh dan sulit dipahami.

Realitas itu memang benar adanya, setidaknya dari banyaknya komentar-komentar semacam itu dari kawan-kawan. Bahkan, banyak orang yang langsung bilang "wah" saat mendengar kata filsafat. Meskipun, perkataan "wah" itu sendiri juga sulit diterjemahkan.

Minggu, 16 Desember 2007

silakan beri judul sendiri

Nglilir pukul 02.30 Wita pagi ini, badan terasa segar. Sejenak, diri ini mengucap syukur. Alhamdulillah, saya nglilir, yang artinya saya baru saja bangun dari tidur, tidur lelap sejak pukul 23.00 Wita. Bersyukur karena saat ini banyak orang sulit tidur, banyak orang berharap bisa tidur nyenyak tapi tidak bisa, banyak orang tidak bisa tidur karena mengalami serangkaian masalah duniawi. Masalah hutang, masalah kerjaan, perseteruan tanpa ujung, ancaman dan serangkaian tindakan yang tidak mengenakkan lainnya.

Ya, masalah duniawi, masalah yang sering membelenggu sisi kemanusiaan kita. Saat ini, sangat jarang orang tidak bisa tidur karena memikirkan masalah akhirat. Kalaupun ada orang pada situasi seperti ini, karena memang sengaja tidak tidur untuk menjalankan ibadah malam. Tindakan yang disengaja, apalagi yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan keikhlasan, pastilah sungguh nikmat terasa, dan tanpa beban.

Jumat, 14 Desember 2007

mana halaman budayanya?

Akhir-akhir ini, saya sering diprotes para pelanggan Banjarmasin Post (BPost). Alasannya, harian ini sekarang tidak lagi peduli dengan masalah-masalah kebudayaan. Menurut mereka, awalnya, BPost sangat peduli dengan masalah-masalah budaya. Hal itu dibuktikan dengan adanya halaman khusus yang memuat masalah-masalah budaya.

Dulu, kata kawan-kawan ini, BPost sering mengupas masalah puisi, sajak, tradisi orang dayak, atau tari-tarian lokal. Sekarang, hal itu hanya sedikit sekali porsinya. Kalaupun ada, letaknya sangat terpinggirkan, dan dimuat sekali seminggu.

Kamis, 13 Desember 2007

obrolan di warkop

Ngobrol di warung kopi sambil makan wadai (jajanan) pagi ini terasa nikmat. Bukan cuma tema obrolannya yang selalu uptodate, tapi lebih karena anggota komunitas pagi ini yang terasa lebih lengkap. Ada PNS, polisi, kuli bangunan, wartawan dan pedagang.

Memang, tiap pagi, di warung kopi belakang Pemkab Banjar ini selalu ramai oleh orang-orang yang suka ngopi pagi. Awalnya saya agak risih juga pagi-pagi banyak PNS sudah nongkrong di warung. Tapi setelah sekian lama ikut arus, saya jadi paham bahwa kopi pagi plus kue di warung menjadi santapan wajib bagi orang Martapura, dan mungkin sebagian besar orang Banjar (baca: Kalsel).

Warung ini tidaklah besar. Dikatakan warung, sebenarnya juga tidak, karena hanya terdiri dari meja dan sejumlah bangku panjang. Tidak ada dinding penutup yang menandakan tempat itu sebagai sebuah warung. Untuk menghindari panas dan hujan, bagian atapnya ditutup seng apa adanya. Sebagian atap lain hanya ditutup spanduk yang dililit empat tali.

Rabu, 12 Desember 2007

menarik aroma kesuksesan

Membaca quantum ikhlas karya Erbe Sentanu memang menarik. Tidak hanya memberi pemahaman baru seputar kinerja alam bawah sadar yang selama ini cukup menarik perhatian saya, tapi sajiannya memang cukup praktis dan mudah dipahami. Bagi yang tertarik dengan dunia alam bawah sadar, bagi yang tertarik dengan psikologi, bahkan bagi para pemimpi dan pencari ketenangan jiwa, karya ini layak dibaca.

Karya ini, pada akhirnya mengilhami saya untuk selalu menebarkan kebajikan, kedamaian dan ketenangan kepada siapapun, kepada apapun. Meskipun menapaki jalan ke arah itu, cukup berat bagi saya sebagai seorang pemula. CD digital prayer yang diselipkan di buku best seller ini juga membuat hari-hari menjadi lebih tenang, sejuk dan damai.

Selasa, 11 Desember 2007

rasio vs keyakinan


Perkembangan wacana budaya Barat dan Timur, sejak dulu selalu tidak pernah lepas dari terminologi rasional dan irasional. Orang-orang Barat selalu menuduh Orang Timur sebagai orang yang tidak rasional. Sementara itu sebagian orang bijak dari Timur mengatakan, Orang Barat baru sebatas rasional saja, sementara Orang Timur sudah lebih dari sekedar rasional. Orang bijak ini mengatakan, orang Barat baru sebatas fisika, sementara orang Timur sudah metafisika.

Perdebatan ini memang tidak pernah kunjung usai. Tapi lucunya, orang-orang Barat sering melakukan tindakan-tindakan yang terkadang lebih tidak rasional dari apa yang dituduhkan kepada Orang Timur. Banyak Orang Barat juga melakukan ritual-ritual persis seperti apa yang dilakukan orang Timur. Orang Barat juga mengenal dukun, paranormal, peramal, cenayang dan sejumlah profesi semacam itu.

Senin, 10 Desember 2007

keliling dunia


OBSESI GILA - Teguh Pujo Budi Santoso, pria stroke yang nekad keliling dunia menggunakan sepeda onthelnya. Kini sudah tiga negara disinggahinya sejak Oktober 2006. Obsesi nekadnya ini dilandasi keinginan kuatnya untuk mengetahui budaya dunia. Teguh saat di depan kantor Dewan Banjar, Martapura, Senin (10/12). foto: sigit rahmawan abadi
Dimuat Banjarmasin Post, Selasa (11/12) hal.13


Nongkrong di kantor Dewan Banjar, Martapura, Senin 10 Desember 2007, saya mendapat pelajaran berharga. Pelajaran dari seorang penderita stroke yang tidak mau menyerah oleh keadaan, oleh kondisinya. Adalah Teguh Pujo Budi Santoso, pria berewok kelahiran Jember Jawa Timur 17 September 1964. Pria dua anak, Devy (14) dan Ferdiky (9) ini nekad berkeliling dunia menggunakan sepeda onthel. Aksi gilanya ini dimulai Oktober 2006, dan kini telah keliling ratusan kota di tiga negara, Indonesia, Brunei dan Malaysia.

Minggu, 09 Desember 2007

sabtu yang (selalu) menyenangkan

Seperti pada hari-hari Sabtu yang lain, Sabtu ini juga terasa menyenangkan. Biasanya, saya bermain-main dengan si rhei seharian penuh, karena Sabtu adalah jadwal libur kerjaku. Kalau tidak main di rumah, biasanya kami main ke mall, atau sekedar jalan-jalan tanpa tujuan.

Bermain dengan si rhei sungguh menggemaskan. Apalagi, saat ini dia sedang senang-senangnya menirukan apapun ucapan orang. Lidahnya yang belum berfungsi sepenuhnya, membuat kami sering tertawa. Ucapannya sering tidak pas dengan apa yang dimaksud. Saat ini dia masih belum bisa mengucapkan huruf b, sehingga sering bilang "dis" kalau ada bis lewat, atau sering bilang "da" kalau mau bilang ciluk "ba" Dia juga sering bilang "tak" atau "tatak" bila ada truk yang lewat. Lucu bukan! dan tentu saja tidak nyambung...

Jumat, 07 Desember 2007

Syukur

Tak ada hal yang lebih membahagiakan selain terus mensyukuri nikmat Illahi. Jujur saja, saya baru bisa menikmati hidup ini tiga tahun terakhir dalam hidup saya, terlebih lagi enam bulan terakhir. Dan setelah saya rasakan secara betul-betul, ternyata kebahagian itu muncul pada tiap detik kehidupan saya, dan saya berharap juga terjadi pada detik-detik berikutnya.

Rasa itu, muncul bukan karena saya telah kaya saat ini, bukan pula karena hidup saya menderita sebelumnya. Bukan pula saya tidak mendapat bimbingan Illahi selama ini. Tidak sama sekali. Tapi lebih karena banyaknya tangan-tangan Tuhan yang turut campur dalam setiap hela napas saya saat ini.

Kamis, 06 Desember 2007

Berpikir positif saja tidak cukup

Gerakan berpikir positif memang cukup membantu meringankan beban masyarakat di tengah sumpeknya kondisi perekonomian bangsa saat ini. Selain mengajak untuk berbuat kebajikan, berpikir positif ternyata juga membentuk pribadi unggul. Bahkan, bila peminat ideologi baru ini diikuti dan dijalankan banyak orang, tentu saja akan mampu mengubah alam semesta menjadi lebih baik, lebih manusiawi.

Berpikir positif, selain mengurangi dosa massal, juga membuat atmosfer alam semesta menjadi lebih sejuk. Gerakan ini memang perlu terus digaungkan di semua tempat, di semua lini, di setiap waktu. Perlu dilakukan demikian karena selama hampir sepuluh tahun terakhir, bangsa ini dipenuhi oleh hujatan, umpatan, iri dengki dan emosi lainnya yang telah membuat udara menjadi sesak, panas.

Rabu, 05 Desember 2007

Melaju

Seperti biasa, hari ini saya ngantor pukul 08.00 Wita. Jarak dari rumah (Banjarmasin) ke kantor (Banjarbaru) sekitar 35 kilometer. Jalannya mulus, lurus dan lebar. Sehingga sangat nyaman kalau naik kendaraan di jalanan utama, Ahmad Yani ini.

Tapi, mulusnya jalan terkadang malah menjerumuskan. Bagaimana tidak, karena nyaman, saya sering ngantuk di jalan. Beberapa kali saya hampir terperosok ke got karena tidur di atas motor. Kalau sudah begini, biasanya saya arahkan motor ke bahu jalan yang masih belum beraspal. Beberapa detik berikutnya, biasanya ngantuk hilang.

hujan

Datang ke kantor pagi ini terasa agak berat. Hujan deras yang mendera sejak subuh belum juga berhenti hingga menjelang berangkat ke kantor. Demi mengejar jam kantor, terpaksa harus menggunakan jas hujan. Beruntung si Rhei tidak protes. Biasanya, dia paling protes kalau harus dimasukkan ke dalam jas hujan. Mungkin dia mulai tahu kalau berangkat agak siang, abahnya bisa telat ngantor.

Aksi ngebut terpaksa saya lakukan. Beberapa genangan air saya terjang. Akibatnya, celana dan sepatu saya malah jadi korban, basah. Sepanjang perjalanan, terpaksa harus merasakan dinginnya pakaian basah di tengah cuaca Banjarmasin yang juga terasa sangat dingin hari ini.

Senin, 03 Desember 2007

Oase

Banyak kalangan mulai gemar dengan ideologi berpikir positif saat ini. Banyak orang mulai merindukan kedamaian. Bukan apa-apa, kran reformasi yang digelorakan di ujung kepemimpinan Suharto, ternyata tidak membuat bangsa ini menjadi lebih baik. Bahkan sebaliknya, banyak pembonceng-pembonceng liar ikut numpang di gerbong reformasi ini.

Akibatnya, bukan kebaikan dan ketenangan yang didapat, justru kebebasan yang menjurus ke arah bar-barian yang terjadi di segala lini. Wajar saja ini terjadi, karena sebelumnya, informasi dibatasi, ruang gerak dipasung, dan kebebasan hanya menjadi milik segelintir orang saja. Demokrasi yang diusung Socrates dengan maksud untuk keteraturan dan keadilan justru dijadikan senjata ampuh untuk melegalisasi sebuah kepentingan.

energi Tuhan

Saya menjadi agak tergila-gila dengan buku Quantum Ikhlas karya Erbe Sentau akhir-akhir ini. Karena, sangat cocok dengan apa yang saya pikirkan dan rasakan selama ini. Sama cara kerjanya dengan psiko sibernetik, quantum ikhlas ini mencoba menguak kekuatan bawah sadar manusia yang dahsyat itu. Bila anda punya cita-cita, dan ingin terkabul secara menakjubkan, quantum ikhlas ini layak jadi panduan anda.

Yang membuat saya tertarik dengan buku ini adalah, ilustrasinya dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dimengerti dan sangat masuk akal. Bahkan, CD gratis yang diselipkan dalam buku ini juga membuat pendengarnya merasa nyaman, sunyi, tenang dan damai. CD itu memuat rekaman suara kedamaian. Menurut Sentanu, suara air gemericik itu sudah diukur sesuai dengan gelombang atau getaran otak, brainwave manusia..

Saya tidak bermaksud berpromosi atau memprovokasi anda untuk membeli buku ini. Tapi ketika mencoba membaca buku ini sambil mendengar suara gemericik air dalam CD itu, tiba-tiba memang memunculkan ketenangan tersendiri.

Sentanu mencoba mengatakan, semakin halus, semakin tak tampak, akan semakin dahsyat kekuatannya. Begitu juga sebaliknya, semakin tampak besar, semakin lemah kekuatannya. Misalnya saja, kekuatan pikiran jelas lebih kuat dari kekuatan otot. Dan kekuatan bawah sadar jelas akan lebih kuat dari kekuatan pikiran.

Karya ini sangat cerdas menurut saya. Tidak saja metodenya yang sederhana dan mudah dimengerti, tapi juga penelitiannya tentang alam bawah sadar yang gamblang. Jelas, buku ini memprovokasi kita untuk berbuat kebaikan, mengajak orang untuk menuju kesuksesan. Soal berhasil atau tidak, tergantung sejauh mana anda mensyukuri hidup anda yang indah ini.

Menurutnya, semua benda yang ada di alam semesta ini, kalau dibelah-belah hingga ukuran yang tak terlihat, sesungguhnya hanya merupakan getaran atau energi yang sangat halus. Tapi, energi ini sangat dahsyat kekuatannya. Energi ini, dipercaya Sentanu sebagai kekuatan Tuhan.

Semua benda, kalau dibelah akan terdiri atas molekul, kalau diurai lagi menjadi atom, diurai lagi menjadi partikel, diurai lagi menjadi quanta yang kasat mata, dan dibelah lagi hanya merupakan energi vibrasi atau gelombang berkekuatan dahsyat. Dia menggambarkan, tenaga atom yang saat ini sudah bisa diukur dengan sebuah alat ciptaan manusia saja begitu dahsyat, bagaimana dengan quanta, atau bahkan energi vibrasi.

Sentanu percaya, dalam energi vibrasi inilah tangan-tangan Tuhan bekerja. Padahal, energi vibrasi itu ada dalam setiap benda, termasuk manusia. Dengan kata lain, dalam setiap manusia terkandung unsur energi vibrasi atau tenaga Tuhan itu. Tapi masalahnya, hingga saat ini baru sedikit orang saja yang mampu berdialog, bahkan memanfaatkan energi tak terbatas kekuatannya ini.

Getaran energi ini, karena begitu dahsyatnya, bisa mengubah nasib seseorang. Bahkan, bila energi ini disalurkan secara benar, bisa membuat manusia mewujudkan semua impiannya. Apapun manusia, karena energi ini adalah tangan Tuhan.

Kunci untuk menggunakan energi vibrasi ini, menurut Sentanu adalah dengan keikhlasan. Keikhlasan yang tidak hanya diucap dimulut saja, tapi benar-benar muncul dari dalam hati nurani. Dengan ikhlas, semua keinginan manusia akan terwujud secara OTOMATIS. Apapun itu.

kekayaan Tuhan itu begitu berlimpah dan tak terbatas. Dan Tuhan menyediakan itu semua untuk seluruh ciptaannya, termasuk manusia yang dicipta paling sempurna. Bila hanya ingin menjadi orang SUPERKAYA saja, itu bukan pekerjaan yang berat. Karena, tangan Tuhan ikut mewujud secara otomatis dalam energi vibrasi itu.

Kegagalan atas semua permintaan dan keinginan hati nurani yang terjadi, lebih karena sikap manusia sendiri yang menghalanginya. Manusia tidak pernah sepenuhnya yakin atas energi ini. Padahal energi ini bekerja pada tataran itu, totalitas.

Manusia lebih banyak mengeluh, banyak protes, dan lebih banyak berpikiran negatif, tentang apa saja. Pikiran-pikiran negatif inilah yang direkam alam bawah sadar manusia, dan diwujudkan secara otomatis oleh energi ini. Energi ini akan mewujudkan hal itu, bahkan tanpa diminta sekalipun.

Makanya, ungkapan yang mengatakan "yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin," adalah betul. Orang kaya bertambah kaya karena setiap hari, setiap menit, setiap detik selalu memikirkan kekayaannya, selalu bergelimang dengan kesenangan dan hal-hal yang positif. Sementara orang-orang miskin selalu mengeluh, selalu merasa terbatas, dan selalu terbelenggu oleh kemiskinannya. Akibatnya, alam bawah sadar menangkap rekaman itu dan mewujudkannya secara otomatis. Bagaimana dengan kita....

salam,

Banjarbaru, Kalsel
Senin, 3 Desember 2007

Minggu, 02 Desember 2007

Sedikit tentang Banjarmasin

Bagi yang belum pernah berkunjung ke Kalimantan Selatan, datang pertama kali ke Banjarmasin mungkin akan kaget. Begitu juga saya yang menginjakkan kaki kali pertama di kota Seribu Sungai ini, Juni 2003 lalu. Image Kalimantan sebagai paru-paru dunia langsung lenyap ketika turun dari Mandala Air di Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru kala itu.

Sepanjang 25 kilometer perjalanan dari bandara ke pusat kota Banjarmasin tidak saya jumpai satu batang pohon pun tumbuh di kanan kiri jalan Ahmad Yani, sebagai jalan utama. Yang ada hanyalah padang ilalang diselingi pohon galam di kawasan Gambut dan Kertak Hanyar. Kotanya sangat panas, banyak debu dan padat, macet.

Intan Martapura

Kualitas terbaik, harga terendah

KAWASAN Cempaka Banjarbaru, selama ini dikenal sebagai penghasil intan di Kalsel. Mata pencaharian penduduk mayoritas di sini adalah penambang intan. Para penambang ini tinggal di tiga Kelurahan, Cempaka, Sungai Tiung dan Bangkal. Konon kabarnya, intan Cempaka yang juga disebut galuh ini, merupakan intan terbaik di dunia. Hanya saja, cuttingnya (olahan/ gosokannya) sangat jelek, sehingga harganya sangat murah. Untuk mensiasatinya, selain melatih SDM-nya, Pemkab Banjar juga berupaya membuat sertifikasi intan Martapura ini dan mengadakan peralatan penggosokan yang memadai.

Selama ini, tata niaga intan Martapura tidak pernah bisa terdeteksi secara pasti. Bahkan, kapasitas produksinya juga tidak pernah terpantau. Mengingat bentuknya yang kecil, intan ini sering diselundupkan ke luar negeri. Para penambang pun tidak bisa berbuat apa-apa dalam urusan tata niaga intan ini. Mereka hanya menambang, jika dapat, mereka diberi upah. Perusahaan penambang intan yang melakukan penambangan secara resmi juga sangat tertutup terhadap kapasitas produksi dan pemasarannya. Banyak pihak yang menyatakan perusahaan resmi ini telah banyak menghasilkan intan karena penambangannya yang telah modern. Tapi mengenai hasil dan laporannya, tidak pernah terekspose keluar.

jejak jejak Tuhan

Membaca Quantum Ikhlas karya Erbe Sentanu membuat saya terprovokasi untuk membuka-buka kembali tumpukan buku usang yang pernah akrab saat kuliah. Memang luar biasa karya Sentanu yang satu ini. Berbeda dengan karya-karya atau ide-ide lain tentang kekuatan alam bawah sadar sebagai penunjang sukses atau kedamaian, dia mencoba menawarkan konsep-konsep yang tidak hanya dalam ranah fisika Newton saja, tapi lebih jauh, fisika kuantum.

Dia mencoba mengukur secara kuantitas sesuatu yang kasat mata. Atau dengan kata lain mencoba mengungkapkan bahwa sesuatu yang kasat mata itu bisa diukur, terlebih lagi bisa diajak dialog. Goalnya, nasib manusia bisa ditentukan oleh manusia itu sendiri, tentu saja dengan bantuan tangan-tangan Tuhan.

Dengan karya cerdas ini, Sentanu mencoba menunjukkan bahwa sesungguhnya manusia yang diciptakan sempurna dan dalam fitrah yang bahagia ini, bisa menggapai seluruh keinginannya bila manusia itu justru bisa melepaskan keinginannya itu. Memasrahkan keinginannya itu kepada Tuhan secara ikhlas. Dengan keikhlasan penuh itulah, tangan-tangan Tuhan akan bekerja mewujudkan keinginan setiap manusia.

Jumat, 30 November 2007

Difitnah

Kebanyakan orang, termasuk saya, difitnah tentu saja sangat menjengkelkan, menyebalkan, dan pasti membuat marah. Namanya juga difitnah, tentu saja apa yang dituduhkan tidak pernah kita lakukan, atau setidaknya tidak benar. Dan untungnya, kita tidak melakukan apa yang dituduhkan itu.

Hanya sebagian kecil saja orang yang tetap tenang ketika fitnah sedang mampir di kehidupan kita. Ada beberapa alasan, karena cuek, karena tidak bisa atau tidak mampu berbuat apa-apa, atau karena sudah bisa mengendalikan diri.

Alasan yang pertama, orang bisa saja cuek kalau kadar fitnah itu terbilang kecil atau hanya sedikit saja orang yang tahu. Untuk alasan yang kedua, kadar fitnah sudah agak berat sehingga kita tidak mampu berbuat apa-apa lagi. Untuk alasan yang ketiga, terjadi pada orang-orang yang sudah sering melangkah ke arah perenungan tentang diri dan kehidupan.

Rabu, 28 November 2007

Om Jhon

Namanya Zaelani. Tubuhnya tinggi besar. Kulitnya hitam berewokan. Sekilas, dia mirip dengan Surya Paloh, tapi dia tidak tambun. Terakhir ketemu, saat dia sedang ngurus skripsi. Setelah dia lulus, tidak ada kabar beritanya lagi. Sempat beredar kabar dia menjadi sopir bus malam jurusan Surabaya-Jakarta.

Bertemu pertama kali dengannya, saat sedang opspek. Panggilannya saat itu adalah Je. Saat itu dia jadi Ketua Senat Mahasiswa UGM, yang kemudian langsung membubarkan dan menggantinya menjadi Dewan Mahasiswa (Dema). Saat itu, tidak ada yang istimewa darinya selain kewibawaannya dalam bergaul dengan teman-temannya. Satu lagi kesan saya tentangnya adalah rambutnya yang panjang se punggung, yang membuatnya mirip dengan orang Indian.

Saya agak terkejut saat bertemu dengannya beberapa bulan lalu. Bukan karena rambutnya yang sudah cepak, tapi lebih karena tempatnya yang tidak disangka-sangka. Awalnya dia datang ke kantor saya, tapi hanya ditemui security. Baru pada malamnya dia telepon saya. Saat ketemu, penampilannya biasa saja, bahkan security mengira dia tukang renovasi rumah saya di Banjarbaru, Kalsel.

Senin, 26 November 2007

Gerbang terakhir

GERBANG TERAKHIR - Tiga orang pekerja mengecat Taman Cahaya Bumi Selamat (CBS) Martapura, Kalsel. Gerbang ini merupakan simbol kebesaran warga Martapura, terletak di Pasar Intan Martapura Kalsel, 29 Agustus 2007.

Dipublikasikan Banjarmasin Post, 30 Agustus 2007

(foto: sigit rahmawan abadi)

Minggu, 25 November 2007

Enaknya jadi pengangguran

Pernahkah anda membayangkan punya banyak uang tapi tanpa harus bekerja? Atau hidup kaya raya tanpa harus pusing mikir pekerjaan? Mungkin, kalau jaman dulu, hal seperti ini mustahil terjadi. Atau kalaupun terjadi, hanya pada anak-anak orang kaya, atau pada orang yang punya banyak warisan saja.

Tapi pada saat ini, di saat ilmu marketing, ilmu ekonomi, atau ilmu tentang keuangan telah berkembang pesat, hal itu tidak mustahil terjadi. Bahkan sudah banyak orang yang mengalami hal seperti ini. Pengangguran, tapi kaya raya. Tiap hari keluyuran dan membeli apa saja yang diinginkan, tapi tidak pernah habis uangnya.

Sebagian besar orang, pastilah menginginkan hal seperti ini. Kaya, tapi tanpa bekerja. Hanya orang-orang sok idealis saja yang tidak ingin hal seperti ini. (Mungkin) alasannya, mereka menghargai proses, bukan hasil. Tapi jangan salah, orang-orang superkaya saat ini bukannya tanpa berproses. Sebelum menjadi superkaya, mereka juga banting tulang, sama seperti kita. Hanya, nasib kita saja yang beda... (atau setidaknya belum lah...)

Robert Kiyosaki menyebut orang-orang ini sebagai orang yang telah bebas finansial. Orang yang berada di kuadran empat. Dimana orang tidak perlu lagi kerja keras mencari uang. Dengan sejumlah trik, uanglah yang bekerja, bukan sebaliknya, orang diperbudak uang. Kata Kiyosaki, ini bukan sulap, juga bukan sihir. Semua orang bisa seperti ini, asalkan tahu caranya.

Lalu, bisakah kita menjadi orang-orang seperti ini. Superkaya, punya rumah mewah, punya kapal pesiar, punya tabungan jutaan dollar, atau bahkan punya pulau pribadi?

Jawabannya: Tidak ada yang tidak mungkin terjadi di dunia ini. Kalau orang lain bisa, kenapa kita tidak? Untuk diketahui, alam semesta sudah menyediakan semua miliknya untuk semua makhluk di dalamnya. Lalu, kenapa saya atau anda belum bisa seperti itu? Jawabannya, tinggal tunggu waktu saja. Yakinlah suatu saat kelak, kita juga bisa menjadi SUPERKAYA.

Kalau kita mau jernih melihat, kekayaan yang paling banyak dimiliki oleh seseorang, ternyata hanya setitik dari kekayaan yang disediakan alam semesta ini. Dan itu, bisa kita miliki bila kita mau.

Coba kita renungkan, air dan udara yang ada di alam semesta ini masih sangat berlimpah ruah, tapi sebagian besar orang hanya bisa menghambur-hamburkannya saja. Hanya sedikit saja orang yang bisa mengubah udara dan air itu menjadi uang.

Tukang balon yang sering nongkrong di TK atau SD, bisa mengubah udara menjadi uang, hanya dengan menjual balon gasnya. Tukang tambal ban bisa menjual udara seharga Rp 500 - Rp 1000 hanya dengan mengisi satu ban sepeda motor melalui kompresornya. Tukang tabung oksigen bisa mengubah udara menjadi sesuatu yang sangat berhagra bagi orang-orang yang terkena penyakit kanker. Di rumah sakit kanker, satu tabung oksigen dijual cukup mahal.

Belum lagi perusahaan air minum Aqua, Club, Fit atau perusahaan air dalam kemasan lainnya, bisa menjual satu setengah liter air seharga Rp 2.000 atau lebih. Padahal, satu liter bensin dijual Rp 4.500, atau Rp 5000 di tingkat eceran. Logikanya, air bersih cukup berlimpah ruah di negeri ini, tapi kenapa dijual lebih mahal dari bensin? Hanya orang-orang kreatif saja yang bisa berbuat seperti ini.

Dalam psiko sibernetik, hal seperti ini bisa dicapai hanya dengan membayangkan saja. YA, MEMBAYANGKAN SAJA. Tiap menit, tiap hari, tiap waktu, kalau kita BERANI membayangkan bahwa diri kita telah berhasil mencapai keinginan kita, suatu saat kelak, keinginan kita bakal tercapai. Secara sungguh-sungguh. Entah bagaimana caranya, tiba-tiba saja keinginan itu sudah muncul di depan kita. JREEENNGGGGG.

Tanpa berniat mengajak anda untuk menjadi pemalas, saya tetap yakin bahwa suatu saat, kalau kita sungguh-sungguh meyakini, semua keinginan kita bakal tercapai. Saya sering mengalami hal seperti ini.

Pada saat masih kuliah, saya seperti teman-teman biasa yang lain. Suka nongkrong, suka AO, suka main kartu hingga berhari-hari, dan kegemaran bodoh lainnya. Tapi alhamdulillah, bisa lulus kuliah dengan waktu yang tak terlalu lama, dengan IPK di atas 3. Begitu lulus, langsung dapat kerja.

Ada satu hal menarik dari pengalaman saya mengamalkan psiko sibernetik ini. Saat sedang makan di belakang kost, saya membaca sebuah lowongan kerja di Harian Bernas Yogyakarta (yang pada akhirnya menjadi almamater saya). Ringkas cerita, saya membuat lamaran kerja. Saat itu, saya menulis sebuah tulisan: SAYA WARTAWAN BERNAS Yogyakarta, di sebuah kertas kecil dan saya masukkan ke dalam dompet. Hampir tiap waktu, tulisan itu saya baca, dan saya membayangkan sudah menjadi wartawan Bernas saat itu.

Tiga kali tes saya ikuti dengan lancar, dan akhirnya tibalah hari pengumumuan. Sebelum melihat pengumuman di kaca ruang satpam, saya tunjukkan tulisan di dalam dompet saya kepada teman saya. Saat itu, saya ditertawakan, karena pengumuman baru akan ditempel satu jam lagi. Tapi saya optimis akan diterima. Dan akhirnya, nama saya benar-benar ada di pengumuman itu bersama empat teman lainnya. Anehnya lagi, meski lowongan pekerjaan menyatakan: DIBUTUHKAN LIMA WARTAWAN BERNAS UNTUK DAERAH LUAR YOGYAKARTA, ternyata saya satu-satunya wartawan yang tidak dikirim ke luar Yogyakarta.

Pengalaman unik juga saya alami saat ikut UMPTN. Meski skor nilai UMPTN saya sangat rendah, tapi karena sangat yakin bisa diterima, ternyata dewi fortuna memang betul-betul mendekati saya. Padahal saat itu, tentor saya di sebuah lembaga bimbingan belajar langsung menyarankan saya mencari perguruan tinggi swasta saat mengetahui skor saya yang tidak memungkinkan bersaing di UGM. Saat vonis tentor saya terucap, saat itu pula saya menulis di sebuah kertas kecil: SAYA MAHASISWA UGM. Dan akhirnya memang betul-betul terbukti.

Banyak sekali hal-hal unik atau aneh terjadi dalam kehidupan kita. Kita tidak bisa menolak bila kejadian-kejadian itu pada akhirnya menimpa kita, teman atau saudara-saudara kita. Dan jangan buru-buru berburuk prasangka, atau memvonis itu sebagai sebuah takdir buta. Semua hal itu bisa kita alami atau kita minta dari Sang Maha Hidup. Bukankah Tuhan Maha Pemurah, Maha Pemberi dan Maha Kuasa atas segala-galanya.

Jadi, kalau boleh meminta menjadi orang SUPERKAYA, kenapa hanya meminta pekerjaan dengan penghasilan Rp 1 hingga Rp 2 juta perbulan!

salam,

Kompleks Buncit, Banjarmasin
Minggu, 25 November 2007

Sabtu, 24 November 2007

berhenti mengejar

Ketika masih kecil, saya sering sekali mengamati kehidupan petani. Kala itu, karena hidup di desa, tentu saja tidak ada yang istimewa dengan kehidupan yang begitu dekat dengan alam itu. Mereka biasa pergi ke sawah habis sholat subuh, istirahat kerja menjelang sholat dhuhur dan mulai kerja lagi hingga habis ashar. Setelah lama meninggalkan kehidupan damai ala perdesaan ini, rasa kangen sering menghampiri.

Jumat, 23 November 2007

Macet

PASAR TERAPUNG - Pasar terapung Lok Baintan Martapura Kalsel masih eksis hingga kini, bahkan menarik perhatian dunia. Sayangnya, keberadaannya terus gerus oleh perubahan zaman.
Kebudayaan darat telah mencampakkannya hingga ke pinggiran peradaban. Celakanya, masyarakat belum sepenuhnya siap menghadapi budaya darat. Akibatnya, kemacetan dan kecelakaan di jalan menjadi pemandangan yang memilukan di Kalsel.
foto: sigit rahmawan abadi, Oktober 2007

Macet

Seorang lelaki berperut buncit tampak marah-marah. Klakson mobilnya, toyota fortuner, dipencetnya berkali-kali. Tak urung, kejadian itu membuat suasana Jalan Ahmad Yani Banjarmasin yang sudah macet menjadi tambah berisik. Udara panas lengkap dengan debu beterbangan, memambah siang yang sudah panas itu menjadi semakin sumpek dan mengesalkan.

Kamis, 22 November 2007

Jangan takut bermimpi

Jika disuruh memilih, pasti semua orang memilih menjadi orang kaya. Ketika kita bertanya kepada orangtua, guru atau kebanyakan orang, jawaban mereka: salah satu kunci menjadi kaya raya adalah bekerja keras.
Tidak ada yang menyangkal kalau kuli bangunan, tukang becak, petani, buruh bangunan, adalah para pekerja berat, pekerja keras. Tapi kenyataannya, jutaan orang dari kalangan ini masih saja hidup miskin. Jumlah mereka pasti jauh lebih banyak dari orang kaya.

Lalu, dimana letak kesalahannya? Kenapa banyak orang sudah bekerja keras tapi masih tetap miskin, justru sebaliknya banyak orang malas tapi kaya raya. Ah.. mungkin karena sudah nasibnya, atau karena warisan.

MS Kaban

TANAM POHON - Menteri Kehutanan MS Kaban menanam pohon mahoni di halaman Pondok Pesantren Darussalam Martapura Kalsel, 23 September 2007.

"Nah, gitu dong bos. Pemanasan global tidak akan bisa diatasi hanya dengan omong doang. Tanam satu pohon jauh lebih baik dari pada ngomong soal ancaman pemanasan global di seribu kota"

Dipublikasikan Banjarmasin Post, 24 September 2007.
(foto: sigit rahmawan abadi)

Selasa, 20 November 2007

mencari kedamaian

Positif thinking adalah sebuah "ideologi" baru yang kini mulai banyak dikampanyekan masyarakat. Dengan kesadaran penuh untuk mengubah dunia menjadi lebih baik, kini semakin banyak kalangan yang mengajak orang lain untuk selalu berbuat baik dan berpikiran positif.

AA Gym, Ustadz Mansyur, Ary Ginanjar, Gede Prama, adalah orang-orang yang mencoba mengampanyekan ideologi positif thinking ini. Al Gore dan tokoh-tokoh lingkungan serta pemanasan global, juga merupakan orang-orang yang mengajak orang lain untuk save the world.

Minggu, 18 November 2007

nIkmatnya memberi

Di jaman yang serba egois, serba individualistis saat ini, berbagi dengan sesama merupakan hal yang teramat langka. Jangankan untuk memberi, untuk makan diri sendiri saja susah. Itu kira-kira alasan sebagian besar orang kenapa tidak mau berbagi kepada sesama.

Kehidupan yang serba susah saat ini ternyata telah membentuk sebuah budaya yang tertutup, intoleransi dan tidak mau peduli terhadap orang lain. Orang kini hanya mau menerima saja dan jarang mau memberi. Bahkan, kini banyak orang memiskinkan diri agar bisa mendapat jatah pembagian sembako atau jatah gratisan lainnya.

Untuk itu, kita patut bersyukur karena ada ustadz Mansyur yang telah menggelorakan gerakan memberi melalui Yayasan Wisata Hati miliknya. Dengan perjuangan keras dan segenap cara cara kreatif, yayasan ini mengajak orang untuk berbagi kepada sesama. Simbol-simbol agama yang dipakai sebagai jargon ternyata mampu mengetuk hati jutaan warga untuk berbagi.

Jeli

Tuhan memang maha adil. Siapapun mahluk hidup, pasti diberi rejeki. Tinggal bagaimana kita mencari dan mengais rejeki yang telah disediakan oleh alam kepada makhluk. Jadi sungguh lucu kalau orang bilang Tuhan tidak adil hanya gara-gara melihat orang lain yang lebih kaya dari diri kita.

Tapi wajar, manusia dilengkapi dengan akal dan pikiran. Dengan akal dan pikirannya itu, manusia bisa membedakan sesuatu dengan yang lainnya. Dengan pikirannya itu pula, manusia juga mempunyai keinginan dan pilihan. Tapi terkadang, keinginan manusia itu membutakan. Keinginan manusia itu lah yang konon membuat terjadinya kejahatan di dunia ini. Tidak punya uang untuk beli sesuatu, seseorang harus rela mencuri atau merampok.

pembunuh jiwa

Perkembangan teknologi benar-benar di luar dugaan manusia. Dulu, awalnya teknologi dibuat manusia untuk membantu mempermudah pekerjaan manusia. Teknologi untuk mempercepat transportasi dan komunikasi manusia. Tapi kini, teknologi telah berkembang pesat melampaui kemampuan fisik dan daya pikir manusia itu sendiri.

Tidak hanya dalam berhitung dan berpikir saja manusia kalah dibandingkan teknologi semacam computer dan mesin pabrik. Kini, teknologi telah menguasai manusia, bahkan telah berani mengatur manusia sebagai penciptanya. Komputer tidak akan mau melakukan pekerjaannya kalau seorang pemakainya tidak mau menjalankan aturan yang ada di komputer.

Kamis, 15 November 2007

pensiun dini

Kini, banyak sekali pejabat dan mantan pejabat yang harus berurusan dengan polisi. Hal ini, telah memunculkan penyakit baru, sebuah syndrome. Syndrome kekuasaan. Post power sindrome ini bahkan telah menjadi penyakit mematikan yang menghantui setiap pejabat saat ini. Bukan karena apa-apa, kebanyakan aparat kepolisian saat ini memang hanya berani menciduk mantan pejabat saja, seperti mantan bupati, mantan anggota atau ketua dewan, atau mantan gubernur.

Akibatnya, stroke dan depresi menjadi penyakit yang kerap menghinggapi mantan pejabat yang pada akhirnya harus berurusan dengan pengadilan. Tak heran, banyak mantan pejabat yang harus mangkir dari panggilan kejaksaan atau kepolisian dengan alasan sedang sakit. Atau bahkan, mangkir dari sidang karena sedang sakit mendadak.

Bahkan, beberapa penguasa korup dengan sengaja mengeruk kekayaan sebanyak-banyaknya pada saat masih menjabat. Tujuannya, agar bisa membayar pengacara kondang saat lengser dari jabatannya. Saat itulah mereka bertaruh. Bila lolos, mereka selamat sambil menikmati sisa harta hasil korupsi. Bila tidak, tentu saja mereka harus tidur di lantai penjara yang dingin dan pengap.

Jumat, 09 November 2007

aliran sesat

Beberapa waktu terakhir, masyarakat Indonesia diramaikan dengan berita maraknya aliran sesat. Al Qiyadah Al Islamiah pimpinan Ahmad Mushadeq menjadi headline berita di media cetak dan elektronik nasional selama berhari-hari. Seperti pendahulunya, Aliran Lia Eden dan Alquran Suci, aliran ini juga mendapat hujatan masyarakat luas.

Banyak sekali masyarakat yang melakukan protes keras di berbagai daerah karena merasa agama dan ajarannya telah dilecehkan oleh aliran yang konon telah berhasil menjaring ribuan pengikut ini. Tidak tanggung-tanggung, pengikutnya adalah para pelajar dan mahasiswa yang merupakan garda terdepan calon pemimpin bangsa ini.

Jadi, wajar saja masyarakat resah, gelisah, marah. Buntutnya, tidak saja para penganutnya dihujat, bahkan ada beberapa yang harus dihakimi secara massal. Majelis Ulama Indonesia, merespon keresahan masyarakat dengan mengeluarkan fatwa haram dan sesat.

Selasa, 06 November 2007

Otak cupet

Perubahan jaman ternyata tidak sepenuhnya dapat direspons kalangan perguruan tinggi, termasuk universitas negeri favorit sekalipun. Buktinya, banyak sarjana lulusan perguruan tinggi yang berotak cupet. Saat kuliah, para mahasiswa banyak yang keluyuran dan menghabiskan waktu secara tidak jelas. Suka menghamburkan uang orangtua dan tunjangan dari pemerintah, uang rakyat! Juga banyak yang suka mabok, nyolong dan berbuat maksiat dengan segala alasan pembenarnya.

Bahkan, lebih memalukan lagi, banyak mahasiswa yang terlibat tawuran. Untuk yang satu ini banyak terjadi di Makassar. Nah lho, mahasiswa yang dikenal sebagai kalangan intelektual koq suka berantem, apalagi orang yang pendidikannya lebih rendah, seperti anggota dewan misalnya.

Rabu, 31 Oktober 2007

manager andal

Semua orang tahu nasib guru. Orang yang telah berjasa mencetak menteri, presiden, miliarder dan jutaan orang pintar ini, nasibnya tidak sebagus namanya. Penghasilan pas-pasan, banyak utang, hidup sederhana dan segudang predikat hidup miris lainnya, sering dialamatkan kepada guru.

Saya ingat saat masih kecil dulu. Saat itu ibuku menjadi kepala sekolah SD. Semua guru di sekolahnya selalu mengambil uang gaji di rumahku saat tanggal muda. Saat itu, ibuku sering dengan sengaja menunjukkan daftar gaji guru sekolahnya kepadaku. Ada beberapa guru yang saat gajian justru harus membayar sejumlah uang, karena punya utang di sekolah. Saat itu saya jadi bertanya-tanya, bagaimana mereka menghidupi keluarganya kalau saat gajian tiba mereka harus membayar utang?

marah

Ini adalah zaman frustasi. Banyak orang marah karena kecewa, karena diperlakukan tidak adil, karena tidak bisa mencapai keinginannya, atau bahkan marah tanpa sebab. Banyak pula orang yang dimarahi tanpa sebab, atau hanya karena masalah sepele. Lalu, kenapa orang menjadi mudah marah?

Aa Gym pernah bilang, orang pemarah itu tanda tidak punya ilmu. Karena tak punya ilmu, maka tak bisa menyelesaikan masalahnya dengan baik. Akibatnya, orang menjadi mudah patah arang, orang menjadi mudah kecewa dan pelampiasannya adalah marah. Kata Gym, dengan ilmu, orang bisa menyelesaikan masalah apa saja. Dengan ilmu, orang bisa melepaskan uneg-uneg atau stressnya secara lebih baik. Sehingga, tak perlu dongkol, tak perlu marah.