Wew, puas. Itulah kata yang saya rasakan saat ini. Memburu berita heboh selama tiga hari dengan petunjuk yang sangat minim sekali, ternyata sangat memuaskan hasilnya. Yah, penemuan intan sebesar 200 karat oleh sembilan penambang warga Desa Antaraku Kecamatan Pengaron Kabupaten Banjar Kalsel memang cukup memuaskan secara pribadi.
Selain merupakan berita eksklusif, ternyata cukup banyak masyarakat yang mengapresiasi berita itu. Hingga Rabu [9/1]pukul 22.00 Wita, pembaca berita ini di Banjarmasin Post online sebanyak 406 orang untuk judul intan sebesar bakso edisi selasa dan 391 pembaca untuk judul mimpikan guru sekumpul edisi rabu. Jumlah pembaca itu mengalahkan pembaca headline Polly Terima Uang BIN 251 pembaca, Peneror Ucapkan Terima Kasih 286 pembaca dan Wapres Jadi Tersangka 386 pembaca.
Memburu berita ini cukup sulit. Berawal dari selentingan seorang wartawan Kalimantan Post, Pak Tompul (matur nuwun bos)tentang penemuan intan tersebut. Satu-satunya petunjuk yang saya dapat adalah penemunya seorang pembakal (lurah) Israniansyah. Kebetulan tanggal 2 Januari lalu saya pernah ketemu. Lalu saya minta nomor teleponnya dari Kadishub Banjar. Langsung saja, saat itu saya telpon, tapi sekian lama saya telepon hpnya selalu mati. Selama tiga hari saya telepon terus, tapi selalu gagal. Hingga hari Senin saya berhasil menghubunginya.
Tanpa ba bi bu, langsung saja saya nyerocos lewat ponsel, dan ternyata Israniansyah cukup terbuka meski agak takut-takut membuka fakta temuan intan bernilai miliaran itu. Saya sempat putus kontak karena habis bahan pertanyaan. Setelah ngetik di kantor, ternyata ada yang kurang. sayangnya, HP Israniansyah sudah gak aktif lagi. Selasa pagi buta saya sudah coba kontak dia, dengan satu tujuan: harus berhasil motret intan itu.
Hingga siang hari, belum juga tembus telepon. Untuk pergi ke desanya saya masih mempertimbangkan banyak hal, selain tidak yakin bisa ketemu langsung, juga terjepit waktu yang semakin mepet deadline. Beruntunglah siang itu berhasil kontak lurah desa sebelah yang kebetulan sedang rapat di kecamatan. Saat itu Israniansyah tidak ikut rapat, tapi anaknya ada. Awalnya hanya ingin menggali informasi sekunder dari anaknya, tapi terus saya kejar hingga akhirnya dapat bocoran alamat rumah israniansyah. Nah saat itulah saya kejar di rumahnya dan dapat. Klik, foto intan pun saya dapat, plus info lengkap seputar penemuan intan itu.
Dua hari berturut-turut berita keluar di halaman satu, membuat handphone selalu berdering, apalagi kalau bukan dari orang-orang yang penasaran ingin menyaksikan intan itu. Yah, begitulah, usaha keras disertai pengorbanan waktu dan biaya pulsa yang membengkak akhirnya terbayar sudah. Untuk yang terakhir, saya mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada Pak Tompul yang hingga hari ini belum bisa menembus nara sumber berita ini. Kita tetap partner sampai kapanpun kawan, tapi urusan pekerjaan, kamu sudah paham kan?
Kompleks Buncit Banjarmasin
Rabu, 9 Januari 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar