Membaca Quantum Ikhlas karya Erbe Sentanu membuat saya terprovokasi untuk membuka-buka kembali tumpukan buku usang yang pernah akrab saat kuliah. Memang luar biasa karya Sentanu yang satu ini. Berbeda dengan karya-karya atau ide-ide lain tentang kekuatan alam bawah sadar sebagai penunjang sukses atau kedamaian, dia mencoba menawarkan konsep-konsep yang tidak hanya dalam ranah fisika Newton saja, tapi lebih jauh, fisika kuantum.
Dia mencoba mengukur secara kuantitas sesuatu yang kasat mata. Atau dengan kata lain mencoba mengungkapkan bahwa sesuatu yang kasat mata itu bisa diukur, terlebih lagi bisa diajak dialog. Goalnya, nasib manusia bisa ditentukan oleh manusia itu sendiri, tentu saja dengan bantuan tangan-tangan Tuhan.
Dengan karya cerdas ini, Sentanu mencoba menunjukkan bahwa sesungguhnya manusia yang diciptakan sempurna dan dalam fitrah yang bahagia ini, bisa menggapai seluruh keinginannya bila manusia itu justru bisa melepaskan keinginannya itu. Memasrahkan keinginannya itu kepada Tuhan secara ikhlas. Dengan keikhlasan penuh itulah, tangan-tangan Tuhan akan bekerja mewujudkan keinginan setiap manusia.
Kutipan Sentanu dari kitab Al Bihar karya Imam Ja’far: ”Apabila seorang hamba telah berkata ‘Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah’ maka Allah menjawab, ‘Hai malaikat-Ku, hamba-Ku telah ikhlas berpasrah diri, maka bantulah dia, tolonglah dia, dan sampaikan (penuhi) hajat keinginannya.”
Kutipan ini semakin membuat saya merasa yakin bahwa apapun keinginan manusia memang bisa dicapai, boleh diminta. Kekuatan manusia memang luar biasa. Apalagi, dengan bantuan kekuatan Tuhan yang tiada batas, kun fayakun, tiada satupun kekuatan yang bisa menolak atau menghalanginya. Kutipan ini juga meneguhkan bahwa teori psiko sybernetik memang tak dapat disangkal kebenarannya.
Lebih jauh Sentanu mencoba mengungkap bahwa roh dan fisik itu bukan sesuatu yang terpisah dan bekerja sendiri-sendiri. Mereka adalah satu kesatuan. Bahwa doa dan kerja keras adalah dua hal yang saling melengkapi dan bekerjasama. Pandangan Barat yang menyatakan bahwa doa, spiritual dan keyakinan melemahkan kerja otak, tak rasional, akhirnya lambat laun mulai kabur. Orang-orang Barat kini mulai percaya bahwa tidak hanya otak saja yang bisa membuat sukses, tapi justru lebih banyak dipengaruhi oleh hal-hal yang selama ini dianggap irasional.
Orang-orang Barat pun kini mulai mengubah keyakinannya, tidak lagi mendewa-dewakan akal pikiran, otak. Tidak hanya IQ saja, tapi juga EQ bahkan SQ. Pandangan Barat yang mendikotomikan hal yang menyangkut fisik dan non fisik dalam manusia, kini mulai terbantahkan. Justru melalui serangkaian penelitian yang dihasilkan oleh otak manusia, orang-orang Barat mulai menyadari kesombongannya yang mengagungkan otak.
Dengan jenius Sentanu berhasil membuktikan bahwa justru hal-hal yang tak nampak itulah yang berperan sangat besar dalam kehidupan alam semesta. Dia mengatakan, semua benda berasal dari hal yang tak nampak, semua yang ada berasal dari yang tak ada. Sebuah benda yang diurai akan menjadi molekul, dan diurai lagi menjadi atom, partikel, quanta dan energi vibrasi. Jadi manusia dan semua benda yang ada di alam semesta ini sesungguhnya berasal dari energi getaran saja. Jika tubuh manusia diteropong dengan alat pengurai hingga ukuran terkecil, maka sesungguhnya tubuh manusia terdiri dari rongga-rongga, dan bila diteropong dengan alat yang jauh lebih halus lagi, maka tubuh manusia ini hanyalah berupa energi vibrasi saja.
Sentanu mengatakan, tenaga yang tak tampak itu jauh lebih besar dari benda yang tampak. Tenaga atom jelas lebih besar daripada tenaga manusia. Apalagi energi vibrasi. Energi yang digerakkan oleh Tangan Tuhan ini jelas lebih dahsyat ribuan kali daripada kekuatan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Jelas sekali, bahwa kerja otak, atau bahkan kerja otot, sangat jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan kerja alam bawah sadar manusia. Ringkas cerita, jika ikhlas secara sungguh-sungguh dalam menginginkan sesuatu, tentu saja keinginan itu akan jauh lebih mudah dicapai karena yang mengerjakan keinginan kita itu adalah tangan-tangan Tuhan. Energi vibrasi.
Mencoba menelusuri lebih jauh, sesungguhnya kekuatan manusia itu sangat luar biasa. Kekuatan alam bawah sadar dipadu dengan kekuatan otak manusia akan mampu mengalahkan atau menemukan apa saja. Bukankah Tuhan mengatakan bahwa manusia diciptakan sebagai makhluk paling sempurna? Dengan akalnya yang membedakan dengan makhluk lain, manusia memungkinkan bisa mencapai apa saja yang diinginkan. Hanya tinggal menunggu waktu saja.
Kini, manusia tidak hanya bisa menghitung apa yang bisa dilihat dengan matanya saja. Awalnya, manusia menemukan particle accelerator yang mampu meneropong atom yang kasat mata itu. Dalam waktu yang tak akan lama lagi, manusia akan menemukan alat pengukur quanta, bahkan mungkin energi vibrasi. Benda paling halus yang ada dan bertebaran di alam semesta ini. Energi penentu, asal muasal dari semua benda yang ada di alam semesta ini.
Jika kemampuan manusia itu terus dikembangkan, tidak hanya secara fisik dan otak saja, tapi juga dengan dukungan energi vibrasi, tidak mustahil manusia akan menemukan Tuhannya secara fisik. Dan bila ini terjadi, dimana rahasia Tuhan telah berhasil diungkap oleh manusia, maka saat itulah telah kiamat. Maka saat itulah telah terjadi yang diinginkan Tuhan, pertemuan dirinya dengan makhluk ciptaannya, dalam pelukan yang damai, surga.
Salam
Kompleks Buncit, Banjarmasin
Sabtu, 1 Desember 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar