Senin, 19 Agustus 2013

mudik naik kapal kumala

Ini pengalaman keduaku mudik lebaran menggunakan kapal laut. Pengalaman pertama saat lebaran 2003. Saat itu, aku tidak tahu kalau tiket pesawat dari Banjarmasin ke Jawa sangat terbatas. Sepekan jelang lebaran, aku dan teman-teman baru mencari tiket pesawat, ternyata sudah ludes semua. Padahal penerbangan dari Banjarmasin ke Jawa ada banyak pesawat saat itu dengan jurusan Surabaya, Yogyakarta dan Jakarta. Ternyata tiket penerbangan sudah ludes semua, terpaksa kami naik kapal laut.

Saat itu, dalam hati, aku bilang tidak akan naik kapal laut lagi. Betapa tidak, dari 12 jam perjalanan kapal cepat yang dijanjikan, ternyata perjalanan yang harus kami tempuh mencapai 20 jam. Begitu sampai di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, kami turun kapal dengan tubuh terhuyung-huyung. Tak hanya itu, selama di kapal, aku tak berani berdiri dari tempat duduk, karena begitu berdiri perut langsung mual, dan kepala pusing.

Sepuluh tahun berikutnya, atau lebaran 2013 ini, aku mudik ke Jawa menggunakan kapal laut lagi. Ada satu alasan mendasar yang tidak bisa aku hindari kali ini, yaitu aku membawa anak keduaku yang baru berumur tiga pekan (walah nekat bener). Mau tidak mau, aku harus naik kapal laut, karena syarat naik pesawat, usia bayi minimal harus dua bulan.


Sebetulnya soal syarat naik pesawat bisa diakali, tapi aku justru memikirkan kesehatan anakku. Aku banyak baca referensi bahwa syaraf bayi usia di bawah dua bulan belum cukup kuat, jadi bahaya jika dipaksakan naik pesawat. Contoh konkretnya adalah bahwa telinga orang dewasa pun terasa sakit saat pesawat take off dan landing, apalagi telinga bayi. Jadi aku putuskan mudik lewat jalur laut yang lebih aman untuk kesehatan bayiku. Dokter anak yang menangani persalinan anakku pun menyarankan untuk naik kapal laut saja.

Berdasarkan pengalaman traumatik 10 tahun yang lalu, aku pun mulai bergerilya mencari informasi sebanyak-banyaknya seputar pelayaran Banjarmasin-Surabaya. Apalagi, aku juga membawa anak pertamaku yang berusia 7,5 tahun. Aku tak mau anak-anakku sengsara di kapal. Setelah searching di internet dan ngobrol langsung dengan teman dan kru di kantor cabang pelayaran di Banjarmasin, pilihannya jatuh ke KM Kumala milik PT Dharma Lautan Utama. Salah satu alasannya adalah karena jadwal pelayaran ke Surabaya yang cocok dengan waktu cutiku.

Teman-teman kantor yang kerap naik kapal laut menyarankan agar aku mencari kamar di kapal demi kenyamanan selama perjalanan. Berdasarkan pengalaman 10 tahun lalu, aku cukup sengsara. Saat itu, kami memang dapat tempat duduk vip. Tapi ternyata sangat capek duduk selama 20 jam di kapal yang terombang-ambing oleh ombak laut Jawa. Dari obrolanku dengan teman-teman, aku tahu bahwa kamar di kapal bisa didapat dengan berbagai cara, yaitu memesan di kantor cabang atau agen, atau menyogok kru kapal saat sudah naik di atas kapal. Belakangan aku baru tahu kamar itu juga bisa dipesan via online meski hasil akhirnya tidak bisa dipastikan.

Pilihanku memesan kamar di kantor cabang, karena pilihan kedua sangat riskan. Aku tak mau gambling. Aku pun ngacir ke kantor cabang DLU. Di kantor DLU aku langsung syok begitu petugas tiket menyatakan bahwa semua tiket pelayaran mudik tahun ini dijual kelas ekonomi. Artinya tidak ada kamar yang bisa dipesan. Berbagai argumen aku ungkapkan di kantor cabang itu, salah satunya karena aku membawa anak berusia tiga minggu. Tapi jawaban tetap sama, tidak ada pemesanan kamar untuk pelayaran KM Kumala.

Aku tidak patah arang. Dua teman aku hubungi untuk menembus kalangan internal PT DLU. Aku yakin ada jalan untuk mendapat kamar itu. Dua temanku langsung bergerak cepat, tapi keduanya tetap tidak bisa memastikan dapat kamar itu. Hingga dua hari jelang keberangkatan pun, tiket kamar itu belum aku dapat. Tapi ada titik terang bahwa saat keberangkatan aku diminta menemui pucuk pimpinan DLU Banjarmasin di kapal.

Saat itu aku sudah pegang tiket untuk mobil seharga Rp 1.850.000, dua tiket orang dewasa masing-masing Rp 260 ribuan, tiket anak Rp 150 ribu, dan tiket bayi Rp 50 ribu. Untuk urusan mobil juga sudah beres. Aku sudah persiapkan stempel surat jalan dari kepolisian (KP3) Banjarmasin dengan tarif Rp 20 ribu. Jika tidak sempat ke kantor KP3 Anda bisa menyiapkan foto copy STNK mobil untuk distempel saat di pelabuhan, tapi biasanya biayanya lebih mahal. Di Pelabuhan Surabaya, aku dikenai tarif Rp 50 ribu sekali stempel. (pantesan polisinya ramah, mahal sih, hahaha)

Dua jam jelang keberangkatan, aku pun berhasil menelepon otoritas KM Kumala. Aku disuruh menemui seorang kru di bagian informasi di atas kapal. Dengan jaminan dari otoritas kapal itu,  perasaanku jadi lebih tenang, tapi masih was-was karena aku belum punya gambaran siapa yang harus aku temui di atas kapal. Saat itu, 31 Juli 2013, KM Kumala jurusan Surabaya dijadwalkan berlayar pukul 22.00 Wita. Aku sudah standby di pelabuhan pukul 21.00 Wita.

Hingga pukul 24.00 Wita, belum juga ada tanda-tanda kapal akan berangkat. Aku pun mencari informasi di dekat kapal. Ternyata ada satu truk fuso sarat muatan patah as pendeknya saat akan keluar kapal. Dibutuhkan waktu tiga jam untuk menyeret gajah jalanan itu keluar dari kapal. Setelah beres, giliran kendaraan di luar mulai masuk kapal. Celakanya, begitu truk fuso kedua masuk kapal, ternyata as pendeknya patah juga. Waduh. Kru kapal pun mulai bergerak menangani gajah bengkak itu.

Untungnya, saat itu pintu pagar mobil untuk masuk ke kapal sudah dibuka sehingga aku punya kesempatan masuk ke area kapal. Dengan alasan menemui otoritas kapal itu, aku nekat minta izin masuk ke kapal. Setelah dapat izin, aku pun segera masuk kapal dan mencari kru yang bertugas membagi kamar di bagian informasi. Petugas melayani secara ramah, dan Alhamdulillah urusan kamar beres. Tiket kamar seharga Rp 175 ribu pun aku pegang. Aku pun turun lagi ke mobil untuk menemui anak istriku yang sudah telantar beberapa jam di antrean masuk kapal. Lega rasanya saat itu.



Beberapa jam berikutnya, giliran mobilku masuk ke kapal. Jika suatu saat Anda memarkir mobil di kapal, sebaiknya cari tempat yang agak jauh dari tangga masuk penumpang. Karena kalau tidak, risikonya mobil Anda bisa lecet-lecet karena tergesek penumpang yang akan naik tangga. Setelah urusan parkir beres, aku sekeluarga segera masuk kamar di lantai tiga. Cukup nyaman kamar itu. Ada AC, televisi 21 inc, dan dua ranjang tingkat dengan empat kasur. Sejenak aku rebahan di kasur setelah menyiapkan perbekalan selama pelayaran ke Surabaya.

Waktu terus bergulir, tapi kapal tak juga berangkat. Baru pukul 06.00 Wita kapal mulai menarik jangkar. Artinya, keberangkatan kapal molor selama delapan jam. Perlahan-lahan kapal mulai meninggalkan Pelabuhan Trisakti Banjarmasin. Anak pertamaku kegirangan bukan main. Naik kapal adalah impiannya sejak lama. Maklum, ia sudah pernah naik beragam moda transportasi, tapi belum pernah mencoba naik kapal besar. Sebetulnya ia pernah naik kapal wisata saat TK, tapi ia belum puas karena kapalnya tidak besar. Untuk ukuran anak usia 7 tahun, pengalamannya cukup lengkap menjajal aneka moda transportasi, mulai dari naik sepeda, becak, andong, mobil, truk, bus (cepat, malam, ekonomi, patas dll), kereta api, hingga pesawat.

Untuk satu dua jam pertama, anakku masih kegirangan karena kapal melewati rumah, sungai dan bertemu kapal lain. Tapi pada jam ketiga ia mulai kecapekan karena tidak ada pemandangan lain selain debur ombak laut Jawa. Akhirnya ia pun tertidur dengan sukses. Demi menghemat tenaga, aku pun tidur. Begitu juga dengan bayiku dan istriku. Apalagi saat itu aku memutuskan untuk tetap berpuasa karena menemani anakku yang ngeyel ingin tetap berpuasa meski melakukan perjalanan panjang.

Siang hari, aku terbangun. Begitu juga anak mbarepku. Ia langsung menuju jendela kapal. Sejauh mata memandang, hanya ada hamparan air membiru. Karena bosan, kami pun nonton televisi. Lumayan, ada banyak acara televisi yang bisa menghibur. Sesekali kami jalan keluar kamar untuk melihat-lihat ruangan kapal. Tak terasa maghrib pun tiba. Kami dapat jatah buka puasa, alhamdulillah puasa hari itu kami tuntas.

Perjalanan malam lumayan menyenangkan. Ditemani televisi dan canda anak istri, kami ngemil bekal yang jauh hari telah kami siapkan dari rumah. Kami memang membawa sekeranjang makanan plus popmie dari rumah untuk bekal selama berlayar. Sebetulnya di kafetaria kapal juga dijual aneka snack lengkap dengan harga lumayan terjangkau. Tapi kami takut tidak sesuai selera, makanya kami persiapkan bekal dari rumah. Untuk air panas, penumpang bisa mengambil di kapal secara gratis selama 24 jam full. Di kafe, penumpang juga bisa pesan aneka makanan, mulai dari nasi sayur hingga nasi goreng dan bakso.


Saat musim mudik, kalau Anda jalan ke kafe, Anda harus berhati-hati. Jika jalan Anda oleng, bisa saja menginjak orang yang sedang tidur. Maklum, saat mudik, penumpang membeludak. Dari daya tampung 700 orang, kapal bisa dijejali hingga 2000 penumpang. Para penumpang ada yang tidur di lantai kapal, di tangga, di kursi, kafe, bagian luar kapal yang berhadapan langsung dengan laut, di emperan, atau di berbagai tempat lain. Mereka tidur beralaskan tikar dari bungkus semen yang dijual seharga Rp 5 ribuan oleh pengasong saat di pelabuhan.

Pukul 02.00 Wita (1 Agustus), anakku pengin jalan-jalan di dalam kapal. Aku pun mengajaknya ke kafe untuk membeli kopi panas, sementara anakku ingin membeli nasi goreng. Tapi sayang nasi goreng sudah habis. Penjaga kafe bilang tidak perlu khawatir, karena penumpang di kamar pasti dapat jatah makan. Kami pun balik ke kamar. Jelang sahur, kamar kami diketok petugas yang ternyata membawa jatah makan sahur.

Usai sahur, anakku memutuskan untuk tidur, sementara aku memilih tetap terjaga karena sudah hampir sampai. Usai Subuhan, aku nonton televisi sambil sesekali menengok ke luar jendela. Pukul 08.00 WIB, kapal pun sandar, dan bisa meninggalkan kapal. Artinya, kami berlayar selama 26 jam lebih. Kata orang, perjalanan KM Kumala memang paling lamban dibanding kapal milik DLU yang lain yang hanya perlu waktu 18 jaman.

Keluar dari kapal cukup lancar karena mobilku masuk paling akhir, sehingga keluarnya justru paling duluan karena dekat dengan pintu kapal. Kami pun meninggalkan pelabuhan menyusuri Jalan Perak Timur Surabaya. Kami sempat mampir di kantor cabang PT DLU Surabaya di Jalan Perak Timur untuk membeli tiket balik. Tapi saat itu jadwal KM Kumala belum keluar, jadi kami pun memutuskan pulang. Kami menyusuri Jalan Perak Timur lalu balik ke Perak Barat untuk menuju jalan tol menuju luar kota lewat pantura.

Di Gresik kami mampir di SPBU yang cukup bersih untuk mandi dan ganti baju yang sudah kucel. Setelah segar, kami pun memacu Honda Jazz menyusuri jalan pantura menuju Rembang. Perjalanan cukup singkat karena tidak ada kemacetan mudik seperti di jalur pantura dari arah Jakarta. Pukul 13.30 kami sampai rumah. Setelah istirahat sepekan di rumah, kami melanjutkan silaturahmi ke Klaten dan main ke Yogyakarta.

Saat di rumah Klaten, petugas marketing PT DLU menelepon kami untuk menanyakan kepastian balik ke Banjarmasin. Dalam hati aku bilang, manajemen perusahaan ini cukup profesional. Saat itulah aku gunakan untuk memastikan mendapat kamar saat balik. Kepada petugas itu, aku bilang akan balik tanggal 16 Agustus dengan catatan aku dapat tiket kamar karena aku bawa anak usia sebulan. Kalau tidak, aku akan gunakan kapal lain. Petugas itu pun berjanji menyediakan kamar. Kami disuruh membayar tiket tanggal 15 Agustus di kantor cabang Surabaya, sambil memastikan kamar.

Tanggal 15 kami bayar tiket. Ternyata harganya melonjak. Tarif mobil Honda Jazz menjadi Rp 2.500.000. Petugas tiket langsung aku 'tembak'. Aku bilang sudah dibookingkan kamar oleh Pak Rizal bagian marketing. Setelah dicek, ternyata belum ada bookingan atas namaku. Aku mulai bersikeras dan tetap ngeyel hingga akhirnya petugas itu menyerah. Kalau tidak ngeyel mungkin aku tidak dapat kamar. hehehe. Kami dapat kamar kelas II dengan harga tiket menjadi Rp 345 ribu untuk dewasa. Total biaya yang harus kami bayar Rp 1.200.000 untuk penumpang plus Rp 2,5 juta untuk mobil.

Saat itu petugas tiket bilang, untuk bayi harus ikut ibunya, jadi kami hanya diperbolehkan menempati tiga kasur. Artinya, ada kemungkinan satu kasur ditempati orang lain. Demi kenyamanan, aku pun membooking satu kasur itu agar kamar itu bisa kami tempati sekeluarga, tanpa orang lain. Petugas tiket pun menyarankan agar bayi kami didaftarkan tiket kelas anak, bukan bayi. Konsekuensinya harga tiket bertambah. Bagiku tidak masalah asalkan satu kamar isi empat kasur itu hanya kami tempati.

Setelah urusan tiket beres, kami pun menginap semalam di Pacific Hotel dekat pelabuhan. Hotelnya lumayan bagus, tarifnya Rp 350 ribu per malam, tapi pelayanannya lumayan payah. Meski begitu, lumayan juga untuk meredakan capek setelah seharian berkendaraan. Apalagi saat itu anakpertamaku sedang demam tinggi akibat kecapekan dan flu berat. Malam sebelumnya ia sempat dipijat dan dikeroki. Panasnya naik turun, tapi persendiannya masih ngilu dan pusing.

Celakanya, cekout kamar dibatasi pukul 13.00 WIB, kalau lewat pukul 15.00 WIB dikenai tiket full. Kami terpaksa keluar hotel pukul 12.30 WIB. Untuk mengisi waktu hingga kapal berangkat pukul 20.00 WIB, kami mencoba menjelajah Kota Surabaya. Lumayan bersih kota ini. Meski macet tapi tidak terlalu panas, karena kota ini dipenuhi pohon-pohon besar di tengah kota. Ada banyak taman yang bisa disinggahi untuk sekadar refreshing.

Keluar hotel, kami langsung tancap gas menuju Jembatan Suramadu. Meski buta jalur di Kota Surabaya, kami tetap sampai ke jembatan panjang ini karena ada banyak rambu penunjuk arah. Ditambah lagi tanya ke beberapa orang di jalan. Dari Jalan Perak Timur, kami tempuh waktu sekitar 30 menitan. Masuk gerbang jembatan, kami bayar tiket Rp 30 ribu sekali jalan. Menyusuri jembatan ini lumayan mengasyikkan. Mirip Jembatan Barito di Kalsel tapi lebih panjang. Selain panjang, juga sangat tinggi dengan puluhan tali sling pengikat jembatan. Sayangnya, tidak ada tempat terbuka di dekat jembatan. Begitu masuk jalur, langsung tancap gas hingga ke seberang alias Pulau Madura (tak iye). Setelah sampai di tanah Madura, kami pun langsung balik lagi ke Surabaya karena tidak ada tujuan yang pasti. Untuk masuk ke gerbang tujuan Surabaya, kami harus bayar lagi Rp 30 ribu. Untuk mengabadikan jembatan ini, kami nekat berhenti di tengah jembatan. Lumayan ada beberapa kali jepretan untuk kenang-kenangan.


Sampai di Surabaya, kami mengisi keranjang kami dengan aneka snack buat perbekalan di kapal nanti. Tak lupa beberapa obat-obatan ringan untuk masuk angin dan pusing juga kami stok. Kami juga sempat nongkrong di Taman Bungkul Surabaya yang lumayan asri itu. Tiba di Pelabuhan pukul 16.00 WIB. Kami didatangi petugas pelabuhan dan polisi. Mereka mencatat nomor mobil kami dan meminta foto copy STNK. Setelah bayar Rp 50 ribu kami diberi nomor urut masuk ke kapal. Kami dapat nomor urut 15. Karena suasana panas, ditambah si kecil rewel karena kepanasan, kami pun meninggalkan pelabuhan untuk mencari tempat yang teduh. Tentu saja dengan seizin petugas pelabuhan yang mencatat mobil kami. Kami balik lagi sekitar pukul 18.00 WIB yang ternyata antrean mobil sudah sangat panjang. Tapi kami tetap santai karena mobil sudah tercatat dan sudah dapat nomor antre.

Saat itu anak pertamaku sudah kepayahan karena penyakit flunya belum hilang. Badannya masih panas dan persendiannya masih ngilu. Dengan alasan anakku sakit, aku minta izin kepada otoritas kapal untuk masuk duluan ke kapal. Alhamdulillah diizinkan. Kami pun naik kapal duluan berjalan kaki, sementara mobil aku tinggal di parkiran. Kami langsung menuju ruang informasi di dekat kafetaria. Kami juga memastikan untuk mendapat kamar sesuai tiket kami. Setelah petugas kapal memastikan kamar, aku turun lagi ke parkiran untuk memasukkan mobil ke kapal. Setengah jam kemudian mobil masuk kapal, dan aku langsung naik ke ruang informasi dan mengajak anak istriku ke kamar kapal.

Pukul 21.30 WIB kapal berangkat. Anak pertamaku langsung tidur pulas, alhamdulillah. Sedangkan aku memilih ngemil dan ngopi. Tengah malam, anakku terbangun. Alhamdulillah badannya langsung sehat. Ia langsung makan jatah kapal dan ngemil. Aku pesan satu cangkir kopi untuk menghangatkan tubuhnya dan menghilangkan mualnya, dan berhasil. Sepanjang malam aku begadang dengan anakku, sambil nonton televisi. Sesekali kami jalan ke kafetaria untuk memesan makanan dan minuman panas.

Alhamdulillah ombak cukup bersahabat. Perjalanan cukup tenang. Kapal akhirnya sandar di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin pukul 01.00 Wita. Artinya, kami menempuh perjalanan laut itu selama 27 jam. Pukul 02.00 Wita kami masuk rumah di Banjarmasin. Setelah membersihkan badan yang kucel, kami langsung tertidur. Sorenya, aku langsung kerja sambil teklak tekluk. Perjalanan mudik tahun ini begitu melelahkan, tapi melihat anakku bisa menikmati, dan berhasil kembali dengan selamat sampai rumah, rasanya perjuangan berat dan panjang ini terbayar sudah.

Banjarmasin, 19 Agustus 2013

30 komentar:

  1. Perjalanan yang panjang tapi asyik. Terima kasih guiding naik kapalnya, lengkap banget. Siapa tahu suatu saat kami naik kapal, jadi sudah tahu suasana dan tipsnya. Sekali lagi terima kasih. --Albert--

    BalasHapus
  2. Sama-sama mas Albert. Iya, ini memang tulisan guiding naik kapal buat orang-orang yang tidak diizinkan naik pesawat. Biasanya yang dilarang naik pesawat adalah ibu hamil dengan usia kandungan kurang dari tiga bulan atau mendekati 9 bulan. Atau bayi usia kurang dari tiga bulan. Semoga bermanfaat.

    BalasHapus
  3. wah, kayaknya gue gak kuat deh naik kapal. Tapi salut atas keuletannya berburu kamar

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe terima kasih. Dicoba aja mas/mbak, asyik lho naik kapal, ngangenin.

      Hapus
  4. asyik juga kayaknya naik kapal, berpetualangan. Tapi kemana?

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe, kalau Anda di Jawa bisa nyeberang ke Bali, Lombok, Kalimantan, atau Sumatera, cobain aja asyik kok

      Hapus
  5. kebetulan saya rencana mau kirim / bawa mobil saya dari (diawali dengan perjalanan darat dari jogja ke surabaya) rute surabaya ke banjarmasin. minta infonya untuk pembelian tiket dan syarat yang harus dipenuhi untuk perjalanan. terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Photography and videography:
      -Maaf untuk perjalanan darat dari Jogja ke Surabaya lewat jalur selatan, saya tidak begitu paham jalurnya, kecuali kalau lewat jalur pantura di tulisan ini sudah ada.

      - Beli tiket kapal laut bisa dilakukan di agen perjalanan, via online, atau di kantor cabang langsung. Tapi biasanya kalau bawa mobil disarankan langsung beli tiket di kantor cabang. Kebetulan saya kemarin naik KM Kumala, kantor cabangnya di Surabaya di Jalan Perak Timur, dekat dengan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

      - Demi kenyamanan, sebaiknya beli tiket sehari sebelum keberangkatan. Tapi kalau kepepet bisa beli saat hari H. Kalau tiket untuk kendaraan di hari H di kantor cabang dinyatakan sudah habis, biasanya calo di pelabuhan bisa mengupayakan (tapi saya tidak merekomendasikan yang ini, hehehe. biasanya tarifnya agak mahal). Pada hari biasa, tarif kendaraan: sedan, kijang, avanza dan sejenisnya berkisar Rp 1.750.000-an sudah termasuk tiket untuk sopir. Kalau saat lebaran harganya bisa melambung.

      -Syaratnya hanya bawa STNK dan foto copy STNK. Foto copy stnk itu harus dimintakan stempel surat jalan dari kepolisian (KP3), tarif stempel ini antara Rp 25 ribu sampai Rp 50 ribu. Jika tidak tahu kantor KP3 surabaya tidak perlu khawatir, di pelabuhan selalu stanby polisi KP3 yang membawa stempel.

      - Demikian, semoga bermanfaat dan selamat berlayar...

      Hapus
  6. saya sudah survey via online mengenai harga tiket + supir rata2 kok diatas 2,5 jt ya. apakah memang ada kenaikan. klo boleh minta no contact agennya. terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. photography and videography: Mobilnya apa pak? Saat musim mudik lebaran kemarin, dari Surabaya ke Banjarmasin bawa Honda Jazz tarifnya Rp 2,5 juta, belum termasuk sopir. Seharusnya kalau udah gak musim lebaran bisa turun harga. Tapi kalau tarifnya emang udah naik, saya tidak tahu pak. No telp PT DLU cabang surabaya +62-31-5353505, 5341991, semoga bermanfaat

      Hapus
    2. Itu nomor telp kantor pusat, untuk kantor cabang Surabaya, Jl. Perak Timur 512 B-7, Surabaya Tlp: 031-3298777, 3297267 - 69 / 031-3286264

      Hapus
  7. pak apakah kalau udh dapat tiket untuk mobil pasti dapat antrian masuk kapal

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau udah dapat tiket mobil hampir pasti naik kapal pak, kecuali ada keadaan darurat. Pihak kapal biasanya udah menghitung kapasitas mobil yang bisa diangkut, jadi kalau udah penuh, biasanya tiket tidak dijual lagi.

      Hapus
    2. pak waktu pembelian tiket apakah bapak juga melampirkan foto kopi bpkb dan stnk

      Hapus
    3. cuma fotokopi stnk aja pak

      Hapus
  8. pak, untuk harga tiket surabaya-banjarmasin untuk dewasa jika ingin dapat kamar tidur berapa ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf Pak Wasis, untuk harga terbaru saya belum tahu, coba aja cek ke agennya ya. Untuk kamar bisa dipesan di kantor cabang, agen atau saat di kapal. tapi kalau nyarinya di kapal gambling. terima kasih udah mampir pak

      Hapus
  9. kalu untuk semarang banjarmasin kirarira berapa ya ongkosnya mobilnya nisan march

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf pak, untuk yang Semarang saya belum pernah mencoba, terima kasih

      Hapus
  10. mantap imformasinya , untuk semarang banjarmasin berapa ongkosnya mas bawa mobil kecil

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf pak, untuk yang Semarang saya belum pernah mencoba, terima kasih

      Hapus
  11. Wahh... Ternyata keluarga rhei.
    Pantesan familiar nih yg diphoto, ga sengaja browsing cari2 informasi buat jalan2 bjm-surabaya.
    Apa kabarnya.??

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe, apa kabar Ayah Agus? Alhamdulillah kami baik-baik aja, dan sehat wal afiat. Wah mau jalan ke mana nih libur akhir tahun? Mohon doanya Ayah Agus, akhir bulan ini kami pindahan ke Jogja....

      Hapus
  12. Berdasarkan pengalaman bapak apakah aman kira2 jika hanya menitipkan mobilnya saja ke dalam kapal? Jika sudah bayar tiket dan kp3, Apakah ada pungutan lain seperti pajak saat di pelabuhan?

    BalasHapus
  13. Maaf pak, mau tanya kira2 kalo untuk lebaran pesen tiket kapalnya sebaiknya berapa lama sebelum hari keberangkatan ya? rencana tahun ini mau mudik naek kapal dari banjarmasin-surabaya. Terima kasih

    BalasHapus
  14. Pak, mau tanya kalau bawa motor sendiri, apakah tiket motor sdh termasuk orangnya atau tiketnya sendiri-sendiri?

    BalasHapus
  15. Hari ini anakku berangkat daro pelabihan bsnjarmasin naik kapal kumala tadi berangkat jam 8 kira kira sampai surabaya brp lama

    BalasHapus
  16. Ligasuper88 Pusat Taruhan Bola|Live Casino|Slot Online|Sabung Ayam|Toto Draw|Tembak Ikan Paling Top
    ------------------------------------------
    Proses Maximal Deposit & Withdraw 2 Menit
    ------------------------------------------
    New Member Sportsbook 30%
    New Member Casino 30%
    New Member Slot 50%
    Cashback Sportsbook 10%
    Rollingan Casino 1%
    Rollingan Slot 1%
    ------------------------------------------
    Min. DP 25.000
    Min. WD 50.000
    ------------------------------------------
    Support Bank Ligasuper88 :
    BCA >MANDIRI >DANA >BNI >BRI > GO PAY > OVO > PANIN > ATM BERSAMA
    ------------------------------------------
    Link Ligasuper88 :
    www.ligasuper88.com
    www.impiansukses.com
    ligasuper88.alternatif-login.com
    ------------------------------------------
    Whatsaap 1 : +85561375501
    Whatsaap 2 : 081315849567
    Line : Ligasuper88
    Telegram : Ligasuper88
    ------------------------------------------
    Gabung Sekarang Dan Jadi Jutawan Di Ligasuper88

    BalasHapus
  17. Ligasuper88 Pusat Taruhan Bola|Live Casino|Slot Online|Sabung Ayam|Toto Draw|Tembak Ikan Paling Top
    ------------------------------------------
    Proses Maximal Deposit & Withdraw 2 Menit
    ------------------------------------------
    New Member Sportsbook 30%
    New Member Casino 30%
    New Member Slot 50%
    Cashback Sportsbook 10%
    Rollingan Casino 1%
    Rollingan Slot 1%
    ------------------------------------------
    Min. DP 25.000
    Min. WD 50.000
    ------------------------------------------
    Support Bank Ligasuper88 :
    BCA >MANDIRI >DANA >BNI >BRI > GO PAY > OVO > PANIN > ATM BERSAMA
    ------------------------------------------
    Link Ligasuper88 :
    www.ligasuper88.com
    www.impiansukses.com
    ligasuper88.alternatif-login.com
    ------------------------------------------
    Whatsaap 1 : +85561375501
    Whatsaap 2 : 081315849567
    Line : Ligasuper88
    Telegram : Ligasuper88
    ------------------------------------------
    Gabung Sekarang Dan Jadi Jutawan Di Ligasuper88

    BalasHapus
  18. Dah pernah naik kapal itu seingatku th 97an

    BalasHapus