Kamis, 25 Juli 2013

mencipta keberuntungan

Anda pasti pernah mengamati teman, tetangga, atau orang lain yang sering beruntung dalam hidupnya, entah dalam pekerjaan, keluarga, atau bahkan dalam keberuntungan dalam memperoleh hadiah atau undian. Anehnya, keberuntungan itu sering menghampiri seseorang itu secara terus menerus.

Saya punya seorang teman yang selalu beruntung, dalam hal apapun. padahal dari segi kemampuannya, ia biasa-biasa saja. Bahkan dalam pekerjaan, ia bisa dinilai mendapat nilai yang kurang. Tapi anehnya, ia selalu mendapat kesempatan, bahkan karier yang cemerlang. Begitu juga dalam kehidupan keluarganya, dan bisnis sampingannya, ia selalu diliputi keberuntungan.



Menurut beberapa psikolog, sebenarnya kita mampu menciptakan keberuntungan kita sendiri. "Keberuntungan tergantung pada bagaimana Anda menyikapi hidup, dengan melihat usaha apa yang telah Anda sumbangkan bagi lingkungan sekitar Anda dan bagaimana Anda menyikapi masalah," jelas Carol Sansone,Ph.D, Profesor psikologi di Universitas Utah. Keberuntungan sebenarnya adalah hasil dari persepsi, karakter diri sendiri, pilihan dan tindakan kita. Semua itu ada di bawah kendali kita.

Ingin mencapai keberuntungan Anda? Sebenarnya ini sama mudahnya dengan mengubah perilaku Anda. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa orang-orang yang menganggap dirinya beruntung cenderung -meramalkan dirinya sendiri. Hal itu dikarenakan orang-orang yang berpikir positif biasanya memperhatikan kesempatan, dan mereka akan langsung menyambar kesempatan begitu datang.

Orang -orang yang kurang fleksibel cenderung melewatkan kesempatan karena terlalu fokus pada satu hal. Seorang Profesor Psikologi, Alizabeth Nutt Williams, Ph.D menyatakan bahwa mengeksplorasi kesempatan-kesempatan yang tak terlihat akan mengarahkan Anda ke dalam hasil yang berbeda dan tidak tak terduga, dan terkadang lebih baik untuk waktu yang lama.

Jika Anda ingin meraih keberuntungan Anda, maka ambil lebih banyak kesempatan, membangun hubungan dengan orang lain, dan berani menawarkan diri untuk menjadi pemimpin. Anda bisa meraih semua itu dengan percaya bahwa Anda dapat menyelesaikan apapun yang Anda kerjakan, walaupun penuh dengan risiko.

Bagaimana jika banyak kritik menyerbu Anda dan promosi pekerjaan yang tak pernah Anda dapatkan? Anda mungkin saja akan langsung menyerah atau mengubah ulang tujuan Anda. Jangan pernah memikirkan hal itu! Jika sesuatu tidak berjalan sesuai dengan rencana, maka Anda harus cepat memikirkan rencana selanjutnya. Orang-orang sukses tidak akan berhenti hanya karena hal-hal negatif terjadi dan rintangan menghadang. Mereka akan mengambil kesempatan lain di lain kesempatan.

Berpalinglah, perubahan itu bagus. Orang yang easygoing - membiarkan hidup mengalir saja dan senang hati menjalankan rutinitas sehari-hari, akan membuka diri seluas-luasnya untuk mengambil kesempatan dan menjumpai sesuatu yang datang begitu saja. Percayalah pada diri sendiri bahwa keberuntungan itu datang dari usaha Anda dan tidak datang begitu saja.

Orang bilang, hidup hanya sekali. Oleh karena itu kita diberi kesempatan untuk hidup sesuai yang kita inginkan. Ada dua kemungkinan dari sudut pandang tersebut. Kita mau hidup untuk bersenang-senang atau hidup sebaik mungkin.

Dalam hidup, kita bisa melakukan keduanya. Namun dalam satu kesempatan, kita hanya bisa melakukan salah satu di antaranya. Sesekali ego kita membuat kita ingin menikmati hidup. Mengapa harus begitu serius? Dunia ini menawarkan banyak hal yang indah dan menyenangkan.

Namun ada pula pribadi yang tak membiarkan dirinya mengalir seperti air begitu saja, karena ia tak mau terlena oleh keadaan. Oleh karena itu ia selalu berusaha hidup seimbang antara dunia dan spiritualnya.

Orang bilang, kebanyakan orang lebih memilih bersenang-senang daripada mengusahakan sebuah kebahagiaan. Ini adalah hidup Anda, apapun pilihan Anda sebaiknya dibekali tanggung jawab agar tak menyesal nantinya. Semoga bermanfaat dan bagikan tulisan ini pada mereka yang Anda sayangi. sumber: vemale.com

semoga bermanfaat
Banjarmasin, 25 Juli 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar