Minggu, 15 September 2013

bikin mimpi (lagi)

DUA mimpi sudah terealisasi, masih ada satu mimpi lagi yang belum. Tak apa, saya yakin satu mimpi ini, suatu saat juga bakal terealisasi. Jadi, optimis saja. Saya optimistis karena untuk mewujudkan sebuah mimpi dibutuhkan keyakinan yang kuat. Bagi saya, mimpi tidak melulu diwujudkan melalui gerakan fisik, tapi juga olah spiritual. Justru kecerdasan dalam mengolah spiritual melalui gerakan bawah sadar inilah yang sangat memengaruhi terwujudnya mimpi.

Nah, untuk mendampingi satu mimpi saya yang BELUM mewujud ini, saya bikin satu mimpi lagi sebagai pendamping, biar hidup ini lebih indah. Bukankah mimpi itu indah? Dengan membuat mimpi, hidup lebih bergairah, karena selalu ada pengharapan. Dan tentu saja, kita lebih dekat kepadaNYA karena hanya atas izinnya mimpi itu bisa mewujud.


Baiklah, barusan saya berdebat dengan seorang teman yang menyebut dirinya golongan logis bin rasionalis. Baginya, mimpi tanpa tindakan fisik yang nyata (dan logis) hanyalah kesia-siaan. Jadi tidak akan bisa mewujud. Menurutnya, mimpi harus diiringi dengan tindakan nyata. Ia mencontohkan, jika ingin punya mobil, maka harus cari kerja sampingan karena gaji dari kantor tidak mencukupi.

Ya, itu bagus-bagus saja. Itu pendapat pribadinya, dan saya menghormatinya. Bagi saya, untuk mewujudkan mimpi tidak harus seperti itu. Ada banyak cara untuk mewujudkan mimpi. Contohnya,  jika ingin pergi ke Yogyakarta dari Banjarmasin, orang tidak harus naik Lion Air dan langsung turun ke Yogya. Tapi bisa naik Garuda turun Jakarta lalu pindah naik kereta api atau bus ke Yogya. Atau bisa turun Surabaya, Semarang atau Solo, lalu melanjutkan perjalanan ke Yogya menggunakan moda transportasi lain.Yang terpenting adalah, kita harus berani bermimpi dulu. Soal cara mewujudkannya, itu urusan belakangan. Soal bagaimana cara mimpi itu mewujud, itu urusan semesta.

Kalau Anda pernah baca buku Quantum Ikhlasnya Erbe Sentanu, tentu Anda akan paham bahwa Tuhan dan alam semesta bisa berdialog dengan manusia pada lingkup alam bawah sadar. Lalu bagaimana caranya? Bagaimana cara kita masuk ke alam bawah sadar kita? Caranya adalah dengan mengirim gambar-gambar. Ya, Anda hanya perlu mengirim gambar-gambar yang Anda inginkan (impikan) ke alam bawah sadar Anda. Dengan demikian, gambar yang tertanam secara jelas di alam bawah sadar Anda itulah yang akan direspons secara langsung (otomatis) oleh alam semesta. Mudah bukan?

Jika Anda ingin punya anak, rumah, mobil, atau keinginan yang lain, tempel gambar-gambar keinginan Anda itu di tempat-tempat yang sering Anda lihat. Bayangkan juga bahwa gambaran keinginan atau mimpi yang Anda inginkan itu adalah sama dengan gambar yang Anda tempel itu. Jangan lupa, bayangkan juga seolah-olah Anda sudah memilikinya.

Anda tak perlu memikirkan cara untuk mewujudkan mimpi Anda. Anda cukup membayangkan saja bahwa Anda sudah memiliki keinginan Anda. Biarlah "cara" untuk mewujudkan mimpi itu menjadi PR bagi alam semesta. Jika penggambaran Anda di alam bawah sadar Anda sangat jelas, maka Anda akan kaget pada saatnya nanti, alam semesta mengirimkan apa yang Anda inginkan itu melalui cara-cara yang tak pernah Anda duga sebelumnya. Selamat mencoba.  

Tentu saja ada banyak cara lain untuk mewujudkan mimpi. Salah satunya yang diajarkan oleh Ustadz Yusuf Mansyur. Menurutnya, kalau punya keinginan atau mimpi, maka harus banyak bersedekah. Nah lho. Cara ini jelas ditolak mentah-mentah oleh golongan rasionalis dan kudeta hati. halah. Bagaimana mungkin, ingin punya sesuatu justru harus keluar uang? Bagaimana bisa beli mobil kalau uangnya justru habis untuk sedekah? Bukankah justru ini bisa membuat labil ekonomi, halah (lagi). Logikanya gimana?

Ya, mereka lupa bahwa hidup ini tidak hanya bisa diselesaikan dengan logika. Ekstremnya lagi, bahwa hidup ini tidak hanya berwujud badan fisik saja, tapi juga ada ruh. Contohnya, meski seluruh anggota tubuh (badan) sudah mati dan tak berfungsi, tapi jika ruh masih bersemayam, maka ia masih disebut hidup. Contohnya, mantan PM Israel, Ariel Sharon. Ia koma selama tujuh tahun. Seluruh anggota badan fisiknya tak bisa berfungsi apa-apa, tapi ilmu kedokteran yang rasionalis bin logis itu menyebutnya masih hidup. Jadi, ia masih disebut HIDUP meski dengan organ tubuh yang nyaris tanpa fungsi. Fakta lain, selogis-logisnya orang, kalau sudah kepentok, pasti akan prembik-prembik, alias mengadu kepada Tuhan. (apakah menurutmu berdoa itu logis wahai para logiker?)

Yang saya pahami dari Ustadz YM ini, adalah bahwa mimpi atau keinginan itu urusan keyakinan. Maka, cara mewujudkannya harus melalui keyakinan (agama). Untuk mewujudkannya harus kembali kepada Tuhan melalui ajarannya, kitab suci. Lalu apa yang diajarkan Tuhan itu? Karena beragama Islam, maka pegangannya adalah Alquran dan para nabi.

"Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan. (QS Al Baqarah: 245)

"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS Al Baqarah: 261). Selain itu, Tuhan juga berjanji dalam QS: 6, 160, dimana Allah menjanjikan balasan 10 x lipat bagi mereka yang mau berbuat baik. Bahkan di dalam QS: 2, 261, Tuhan menjanjikan balasan sampai 700 x lipat.

Jika ingin membandingkan logika sedekah (logika quantum) berdasarkan ayat itu dengan logika matematika, begini caranya. Logika sedekah 10-1= 19. Lho kok bisa? Begini perhitungannya: 10-1=9. Tapi yang yang satu (yang disedekahkan) dikalikan 10=10. Maka hasilnya 9+10=19. Kalau logika matematika 10-1=9.

Sebagai ilustrasi, ada sebuah kisah nyata dari teman saya. Ada seorang ibu rumah tangga. Kehidupan ekonominya tak menentu. Pendek kata, ia hidup bersahaja, alias serbakekurangan. Yang membuat hidupnya indah adalah, ia punya mimpi. Mimpinya adalah ingin pergi ke Tanah Suci. Dari sisi logika, tentu keinginan itu sangat sulit dicapainya. Yang ia lakukan hanyalah berdoa dan menggambarkan (membayangkan) bahwa ia pergi ke Tanah Suci.

Pada suatu saat hari ada seekor burung hinggap di depan rumahnya. Warna dan kicauannya sangat cantik. Awalnya ia tidak memedulikannya. Bahkan ia sering mengusirnya, tapi ternyata burung itu kembali lagi. Hingga suatu saat ia menangkap burung itu dan memasukkannya ke dalam sangkar. Ia dengan ikhlas merawat burung itu.

Hingga suatu saat ada seseorang berhenti di depan rumahnya, dan melihat burung itu. Orang itu sangat tertarik dengan burung itu. Pokoknya jatuh hati banget hingga menimbulkan konspirasi hati. walah. Orang itu pun berniat memiliki burung itu. Kepada si ibu tadi, ia berniat membeli berapapun harganya. Tapi dengan lembut si ibu menolaknya. Ia hanya ingin merawat burung itu.

Berbagai upaya dilakukan orang tadi, tapi selalu ditolak.Hingga suatu saat orang itu bilang, berapapun harganya akan dibayar. Si ibu itu pun bilang bahwa ia tidak ingin uang, ia hanya ingin pergi ke Tanah Suci. Setelah berbincang, akhirnya dua keinginan itu terpecahkan. Si orang tadi bersedia membiayai si ibu tadi pergi ke Tanah Suci untuk berumrah. Subhanallah.

Begitulah kalau kita yakin dengan mimpi kita, tak perlu banyak cingcong, cukup bayangkan saja, dan yakini secara akut. Biar alam semesta yang memikirkan caranya mewujudkan keinginan (mimpi) itu kepada kita. Selamat mencoba, dan semoga bermanfaat.

Banjarmasin, 15 September 2013

4 komentar:

  1. anton. Goodluck, semoga berhasil dengan mimpi terbarunya mas, tks telah menginspirasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih mas anton, semoga berhasil juga dengan mimpi-mimpinya

      Hapus
  2. bisa minta email atau facebook nya pak rhei? terima kasih..ahmadrojiki@gmail.com

    BalasHapus