Kamis, 23 Februari 2012

lebih indah dari sudut yang lain...



"Sesekali, keluarkan jiwamu dari tubuhmu. Lalu lihat sepak terjang tubuhmu. Sesungguhnya dari luar dirimu, engkau akan lebih mudah mengoreksi dirimu" walah kayak ayat aja...


Dunia ini sangat indah. Ya, itulah komentar yang muncul dari orang yang bisa melihat dunia ini secara luas. Ia melihat segala hal tidak hanya dari satu sisi, tapi dari berbagai sudut pandang. Kita tahu, alam ciptaan Tuhan ini dibuat dalam bentuknya yang sempurna, empat dimensi, bahkan multidimensi. Artinya kita bisa melihat sebuah benda atau masalah dari berbagai sudut (pandang). Bisa dari depan, samping, bawah, atas, belakang, atau bahkan latar belakang (tujuan) diciptakannya benda tersebut..


Sayangnya, kita sering hanya melihatnya dari satu sisi. Akibatnya, benda yang semestinya indah itu, jadi terlihat membosankan, bahkan pada saat tertentu terlihat mengerikan. Begitu juga saat masalah menghampiri kehidupan kita. Kita sering menilainya hanya dari satu sisi. Akibatnya, kita selalu dirundung stress yang berkepanjangan. Padahal, masalah yang muncul tidak selalu bertujuan negatif.

Jika kita melihat orang yang sering marah, termasuk saya, sebetulnya kita sedang melihat orang- orang yang merugi. Orang-orang pemarah ini, sekali lagi termasuk saya, adalah orang yang hanya bisa melihat masalah dari satu sisi saja.Para pemarah ini mudah sekali kecewa, tersinggung, dan menganggap satu-satunya pemecahan masalah hanya dengan marah.Padahal kenyataannya tidak.

Contohnya: untuk mendapat jawaban angka 2, seorang pemarah meminta semua orang harus menyebut angka 1+1. Akibatnya, jika orang-orang di sekelilingnya tidak menyebut angka 1+1, ia langsung kecewa dan marah. Seolah-olah, jika tidak ada 1+1, dunia ini kiamat, hmmm. Padahal kalau para pemarah ini melihat dari sudut pandang lain, untuk mendapat jawaban angka 2, bisa didapat dari hal lain, misalnya 4-2, 6-4, 10-8, 0+2 atau dari penambahan dan pengurangan angka-angka yang lain.

Kalau kita mau jujur, sebetulnya Tuhan itu hanya menciptakan kebaikan untuk alam semesta dan penghuninya. Itu tecermin dari sifat Tuhan yang Maha Baik. Dengan Kemahabaikannya, tidak mungkin Tuhan menciptakan kejelekan atau keburukan bagi makhluknya. Lalu kenapa di dunia ini banyak kejahatan, penyakit, atau sesuatu yang dianggap buruk. Jawabannya kembali lagi kepada kita. Mampukah kita melihat sesuatu yang dianggap jelek, buruk atau jahat itu dari sisi yang lain? Terlebih lagi jika kita mau menyelami tujuan Tuhan mengirimkan sesuatu yang kita anggap jelek itu kepada kita? Bergelut dengan masalah ini pun, memunculkan sesuatu yang indah.


Kembali ke sudut pandang. Sebetulnya kita bisa hidup secara menyenangkan dan membahagiakan di dunia ini. Salah satu caranya adalah dengan melihat berbagai hal dari banyak sudut pandang. Melihat masalah dari berbagai sudut pandang tidak hanya membuat kita bahagia dalam hidup, tapi juga bisa mendatangkan kekayaan dan kesuksesan.

Jika kita cermat mengamati kehidupan orang-orang sukses, mereka selalu bisa melihat semua hal dari berbagai sudut pandang. Bahkan kita akan tercengang melihat komentar panglima perang China yang teramat terkenal itu, Tsun Zhu. Menurutnya, "tempat bersembunyi yang paling aman adalah di sarang musuh" nah lho. Tapi kalau kita mau berpikir, memang benar juga. Karena fokus musuh pasti selalu diarahkan ke area musuhnya. Artinya jika kita bersembunyi di sarang musuh, malah luput dari perhatiannya.

Contohnya: di saat semua orang merasa jijik dengan sampah, para pemulung justru bisa menghidupi keluarganya dari timbunan sampah. Di saat kebanyakan orang membuang barang rongsokan, justru banyak miliarder sukses muncul dari besi rongsokan. Di saat kebanyakan orang menghindari utang, faktanya orang-orang terkaya dunia merupakan para pengutang kelas wahid. Di saat kebanyakan orang sibuk kampanye, para tukang sablon kaos justru mengumpulkan rupiah. Dan tentu masih banyak lagi ide yang bisa digali dari tiap hal. Tentu saja, harus bisa membidiknya dari sudut pandang yang lain.

Beberapa hari terakhir, teman-teman di kantor sedang ribut-ribut soal tawaran fasilitas gadget terbaru dari manajemen. Seluruh karyawan ditawari gadget terbaru merek Blackberry Onix 2, ipad2 dan Dakota. Gadget itu bisa dimiliki dengan tawaran kredit super ringan tanpa DP dengan cicilan sebesar Rp 150-200 ribu per bulan selama 2-3 tahun.

Tentu saja ini tawaran yang sangat menggiurkan. Apalagi, manajemen memberikan bantuan beberapa ratus ribu rupiah kepada karyawan yang mengambilnya. Contohnya iPad2, saat ini harga di pasaran mencapai Rp 7,8 juta. Tapi karyawan cukup membelinya Rp 7,2 juta dibayar selama tiga tahun. Tentu saja ini tawaran menarik bagi karyawan dengan gaji pas-pasan seperti saya. Selama beberapa hari ditawarkan, ternyata ada yang langsung mengambilnya, ada juga yang ragu-ragu, dan ada pula yang menolak secara tegas.

Seorang teman yang saya tanya berargumen, ia tidak mengambil karena sedang mempersiapkan kelahiran anaknya. Ada pula yang mengaku tidak butuh gadget baru karena yang lama masih bisa dipakai. Ada pula yang mengaku keberatan mengangsurnya. Dan tentu saja ada banyak alasan yang lain. Tapi dari berberapa teman yang saya tanya itu, mereka mengaku sedang membutuhkan uang cash untuk berbagai keperluan.
Dari berbagai argumen itu, bagaimana kalau kita coba melihatnya dari sisi yang lain, misalnya sisi investasi. Nah lho... Ya, saya lebih tertarik bicara soal investasi daripada tabungan. Karena dari yang saya alami selama ini, menabung dalam bentuk uang hanyalah kesia-siaan belaka, walah. Ya, karena sangat jarang pegawai dengan gaji pas-pasan bisa menambung dalam bentuk uang. Jika bulan ini bisa nabung sedikit, akhir bulan ludes karena tangan kita terasa gatal melihat uang tersisa di tabungan. Akhirnya, sisa uang yang tak seberapa itu langsung ludes untuk nonton lah, untuk renovasi rumah lah, untuk jajan, atau untuk keperluan yang hanya bersifat senang-senang sementara saja.

Lalu bagaimana hubungannya dengan investasi? Ini caranya: Katakanlah jika mengambil iPad2 yang harganya (saat ini) di pasaran mencapai Rp 7,8 juta. Setelah kita terima ipad2, langsung saja dijual. (eeee, mase nakal, halah...). Tapi ini cuman iseng aja lho, nanti saya dicekal lagi, hahaha. Kalau memang harganya Rp 7,8 juta di pasaran, jika kita jual lagi sebesar Rp 7,5 juta kemungkinan akan cepat laku. Asal, punya kenalan toko gadget, atau orang-orang yang suka gonta-ganti gadget. Catatan lainnya, asal segel tidak dibuka.

Nah, dari uang itu, kita belikan emas batangan merek Antam (walah). Berdasarkan daftar harga pekan ini, harga emas Antam 10 gram sekitar Rp 5,22 juta. Berarti masih ada sisa uang cash Rp 2,3 juta. Di sinilah investasi dimulai.

Berdasarkan fakta yang terjadi selama berabad-abad, harga emas selalu naik. Tapi berdasarkan fakta yang terjadi di pasar, harga emas naik minimal 20 persen per tahun. Tapi biasanya kenaikan harga emas mencapai 30-40 persen per tahun. Nah, dengan harga emas 10 gram yang mencapai Rp 5,2 juta, kemungkinan besar tahun depan harganya sudah mencapai Rp 6.240.000, tahun kedua mencapai Rp 7.488.000, dan tahun ketiga harganya Rp 8.985.600. Jadi pada tahun ketiga saat ipad lunas, punya emas 10 gram seharga Rp 8.985.600.


Tapi sekali lagi, ini adalah perhitungan kenaikan harga emas minimal, atau 20 persen per tahun. Kita akan tercengang jika melihat fakta di lapangan. Sebagai contoh, harga emas Januari 2007 adalah Rp 180.000, Januari 2008 naik menjadi Rp 260.000, Oktober 2009 seharga Rp 364.500. Pada Januari 2012 harga emas sudah mencapai Rp 500 ribuanlebih. Bahkan ada yang memprediksi pada 2015 mendatang harga emas tembus di atas Rp 1 juta per gram. Jika kita punya simpanan 10 gram, berarti punya tabungan Rp 10 juta lebih.

Itu berbeda jika kita tetap menyimpan ipad sampai tiga tahun mendatang. Selain harganya sudah pasti jatuh, kemungkinan tak laku dijual Rp 2 juta. Selain itu, unsur gaya-gayaannya pasti juga sudah hilang karena ipad2 tahun 2015 nanti sudah sangat ketinggalan jaman, alias uzur. Hitung-hitungan investasi ini tentu saja lebih aman ketimbang kita menyimpan dalam bentuk tabungan uang. Sepanjang sejarah, sangat jarang pegawai dengan gaji pas-pasan bisa menambung uang. Jika bulan ini bisa menabung sedikit, kemungkinan besar akhir bulan atau awal bulan depan langsung kepakai. Dengan menabung dalam bentuk emas, kemungkinan bertahan hingga tiga tahun ke depan lebih besar daripada dalam bentuk uang.

Ya begitulah, dunia ternyata sangat indah bila dilihat dari berbagai sudut pandang. Dan teramat indah untuk selalu disyukuri, amin...

Banjarmasin, 22 Februari 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar