Jumat, 19 Juli 2013

horeee beli honda jazz (dua mimpi dalam satu malam-2)

 Kini, Iyu telah berusia dua pekan. Ada perasaan bahagia dan haru merawatnya tiap hari. Kini, di rumah ada bayi mungil nan lucu menghiasi hari-hari kami. Tak masalah bagiku jika tidak tidur tiap malam untuk menjaganya. Untungnya, saya masuk kerja malam. Jadi sepulang dari kerja, aku langsung njagong bersama bayiku sampai habis sahur, sementara istriku istirahat. Usai subuh, gantian aku yang tidur, sementara istriku yang merawat Iyu sampai siang.Tapi dua hari terakhir tidurnya sudah mulai normal pada malam hari.

Kabar baiknya, kini kami bisa pergi kemana-mana, termasuk kontrol ke dokter menggunakan mobil yang baru kami beli, alhamdulillah. Apalagi, saat ini hujan turun tiap hari, jadi keberadaan mobil ini sangat membantu kami. Aku berharap hujan yang turun tiap hari di musim kemarau ini membawa keberkahan bagi anak dan keluarga kami.


Aku jadi ingat saat kelahiran Iyu, Rabu 3 Juli 2013. Sebelum Rabu siang itu, selama berhari- hari Banjarmasin dilanda panas menyengat yang berkepanjangan. Banyak orang mengeluh karena cuaca sangat panas, bahkan suhu udara di atas 33 derajat saat siang hari. Anehnya, saat istriku masuk kamar operasi untuk bedah cesar pukul 14.00, tiba-tiba hujan turun sangat deras. Dan 30 menit berikutnya anak kami lahir. Kami berharap hujan ini membawa keberkahan tersendiri bagi kami, aamiin. Dan hujan masih kerap turun tiap hari menghiasi hari-hari kami hingga hari ini (setidaknya 17 Juli ini masih kerap turun hujan).

Lanjut ke soal mobil. Kehadiran Honda Jazz ini dalam kehidupanku terjadi secara tiba-tiba,  tanpa ada perencanaan yang bertele-tele. Dia datang begitu saja, seolah dikirim alam semesta ini dalam keluarga kami. Soal bagaimana cara kami membeli, dan mobil itu hadir dalam kehidupanku, itu adalah surprise dari alam semesta yang membantuku.

Sebetulnya aku sudah memimpikan mempunyai Honda Jazz sejak empat tahun lalu. Seperti biasa, kalau aku punya keinginan, aku selalu menggunakan metode "membayangkan" khas psikosibernetik. Sudah ratusan keinginan betul-betul terkabul hanya dengan membayangkan. Awalnya, aku tidak berani membayangkan punya mobil Honda Jazz. Maklum jika dilihat dari penghasilan kami, mimpi punya mobil Honda Jazz bagaikan pungguk merindukan bulan.

Tapi tak ada ruginya mempraktikkan ilmu kuno ini. Toh membayangkan punya Honda Jazz tidak dipungut biaya. Jika gagal, ya ndak masalah, lha wong ndak mbayar kok. Juga ndak ada yang tahu kalau aku pengin punya Honda Jazz. Tapi jika berhasil, ya alhamdulillah. Betul ndak? Banyak orang mencibir keberadaan psikosibernetik ini, tapi bagi saya, ini adalah ilmu yang cukup teruji. Buktinya, The Secret yang menggunakan metode sama dengan psikosibernetik kini mulai dipraktikkan dan diteliti di seluruh dunia. Hasilnya, jutaan orang telah berhasil mempraktikkannya, dan berhasil.

Bagi saya, tantangan terberat menggunakan metode ini adalah dianggap tidak rasional. Tapi bagi saya itu tidak masalah. Bagi saya, seorang komentator hanyalah orang yang kelebihan mulut. Ia hanya pandai bicara, tapi sangat jarang bisa melakukan apa yang dikomentarinya. Betapapun hebatnya seorang komentator yang mengomentari penampilan buruk seorang Lionel Messi pada sebuah pertandingan bola, saya yakin ia tidak akan mampu mengalahkan kehebatan Messi di lapangan hijau. Itu pasti!

Awalnya aku sempat ragu juga mempraktikkan psikosibernetik untuk menarik Honda Jazz dalam kehidupanku.Tapi seperti pada pengalaman yang sudah-sudah, dan selalu berhasil, akhirnya aku tergelitik juga untuk mencobanya. Nah sejak empat tahun lalu, aku selalu membayangkan punya mobil ini. Kalau ketemu Honda Jazz di jalan, aku selalu membayangkan bahwa aku yang naik mobil itu. (gila yak, hehehee). Aku juga sering lihat gambar-gambar mobil Honda Jazz saat di kantor. Dan tidak ketinggalan, aku selalu membayangkan bahwa foto-foto Honda Jazz itu adalah milikku. Ya, sesimpel itu caranya. Soal kehandalan ilmu psikosibernetik ini sudah banyak aku tulis di blog ini sebelumnya, silakan dibaca dan dipraktikkan.

Soal praktik metode ini, aku jadi ingat anakku, Rhei. Saat mau masuk SD berstandar nasional pada 2012, ia belum bisa baca tulis. Bahkan saat sudah masuk kelas 1, ia juga belum lancar baca tulis. Awalnya aku sempat tak yakin ia bisa masuk SD ini. Program "membayangkan" khas psikosibernetik pun aku praktikkan.

Setelah mendaftar di sekolah ini, tiap hari aku selalu berhenti di depan sekolahan ini. Aku suruh anakku membayangkan dia sekolah dan bermain di sekolahan ini bersama teman-temannya. Aku dan istriku juga sering mengajak anakku main ke halaman sekolah ini. Aku bilang ke anakku, kalau sekolah di sini enak, dekat rumah, sekolahannya bagus, bersih, dan bisa bermain di beberapa sudut sekolahan ini. Intinya aku menyugesti anakku agar ia seolah-olah merasa telah bersekolah di sekolah ini.

Dan hari H tes masuk SD ini pun benar-benar berlangsung. Celakanya, aku sempat merasa kurang yakin anakku bisa diterima. Karena saat aku tanya, anakku sempat kebingungan menjawab tes wawancara. Tapi keraguan itu segera aku buang. Aku makin sering mengajak anakku main di sekolah ini. Hasilnya, kami pun terkejut karena ternyata anak kami diterima di sekolah ini tanpa mengeluarkan uang sepeser pun. Alhamdulillah.

Satu kendala telah kami lewati. Anakku telah diterima di sekolah ini. Tapi ada satu lagi kendala menghadang, anakku belum lancar baca tulis, karena saat di TK Alam tempat anakku sekolah sebelumnya, memang ia dilarang belajar baca tulis. Baca tulis adalah materi anak SD! Begitu masuk kelas, kami kalang kabut karena ternyata pelajarannya langsung tingkat lanjut. Tiap bulan diadakan ujian, dimana soalnya ditulis dalam lembaran seperti ujian sekolah biasanya. Ujian bulan kedua, anakku rangking 31 dari 32 siswa. haduuhhh...

Aku tidak patah arang. Psikosibernetik makin sering aku praktikkan. Aku bikin tulisan besar- besar dan aku tempelkan di kamar: "PANTARHEI RANGKING 1" Aku menulis tulisan itu saat anakku belum lancar baca tulis. (walah). Setelah menjalankan program ini, jalan pun mulai terbuka. Ada orangtua murid yang menyarankan kursus baca tulis kilat, tiga bulan. Kesempatan itu pun langsung aku ambil.

Ujian bulan ketiga anakku rangking 24. Berlanjut ke rangking 17, dan bertahan di ring 11-12 saat ulangan bulanan. Aku pun meningkatkan frekwensi "membayangkan" yang aku praktikkan. Hasilnya, ujian akhir semester 1 anakku rangking 9. Ujian bulanan sebulan jelang ujian akhir semester dua, anakku berhasil menyodok ke rangking 2, dan pada ujian akhir semester 2 anakku bercokol di rangking 4. Alhamdulillah, dari tidak bisa baca tulis, akhirnya bisa masuk rangking 4 di ujian akhir kelas 1, selamat ya anakku.

Begitu juga dengan kehadiran Honda Jazz ini dalam kehidupanku, aku mempraktikkan psikosibernetik, dan tentu saja saat ingin punya anak kedua, kami juga praktik ilmu luar biasa ini. Kami hanya mempraktikkannya saja secara tulus, dan melakukannya secara relaks. Soal hasilnya, biar alam semesta yang mengirim keinginan-keinginan kami itu dalam kehidupan kami. Terimakasih Tuhan atas semuanya...

semoga menginspirasi
Banjarmasin, 17 Juli 2013

2 komentar:

  1. AGUS - selamat mas!!! Aku juga mau coba nih, semoga berhasil, doain ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih Mas Agus, silakan dicoba semoga berhasil

      Hapus