Jumat, 22 Oktober 2010

cek

Ikhlaskan saja... dan kebahagiaan pun akan segera menghampiri dan memeluk Anda dengan penuh kedamaian.

Kira-kira seperti itulah yang sedang saya alami saat ini. Betapa tidak. Saat ini saya sedang didera krisis finansial yang lumayan besar. Tapi alhamdulillah, setelah mengikhlaskannya, tiba-tiba datang rezeki dari langit.

Saat ini saya sedang menambah bangunan di belakang rumah baru kami. Ternyata, anggaran yang telah kami rencanakan meleset. Dana yang dibutuhkan ternyata jauh lebih besar dari perhitungan. Padahal faktanya, uang di tabungan saya sudah terkuras, sementara uang di tabungan istri saya akan kami gunakan untuk cadangan cicilan dan keperluan lain.



Di sisi lain, kini ada dua tukang bangunan yang merenovasi rumah kami harus dibayar gajinya. Plus, beberapa material bangunan yang harus kami beli lagi untuk melengkapi bangunan rumah kami. Praktis, hanya ada satu peluang yang kami harapkan, yaitu menunggu tanggal 25. (Nggak tau ada apa ya di tanggal 25 itu, hehehe...) Padahal, masih ada beberapa hari lagi menunju tanggal 25.

Kalau sudah begini, ndak ada jalan lain, kecuali meminta kepada-Nya. Dan inilah saatnya quantum ikhlas, jreeeenggg.... (hehehe.. ). Singkat cerita, saya pun memutar CD quantum ikhlas yang luar biasa itu. Saya ikhlaskan semuanya kepada-NYA. Saya pasrahkan kepada-NYA, dan saya bayangkan saya sudah berhasil keluar dari krisis ini. Saya sangat yakin jika ikhlas, pasti Allah akan membantu umatnya. (Bukan begitu gan..?.). Yang perlu saya lakukan hanyalah iklhas dan memasrahkan semuanya kepada Allah. Soal bagaimana cara masalah ini bisa terselesaikan, itu urusan Allah.

Dan ternyata betul, pada Kamis, 21 Oktober malam, rezeki nomplok itu pun datang. Tanpa disangka-sangka, saya diberi selembar cek Bank Panin senilai Rp 1 juta. Alhamdulillah. Uang itu sangat membantu kehidupan kami. Cek itu betul-betul datang di saat yang tepat. Begitu menerima lembaran cek itu, dengan serta merta, saya ucapkan syukur alhamdulillah dari hati yang paling dalam. Untuk diketahui, saya sering mengucap syukur secara mendalam, benar-benar dari lubuk hati terdalam, bahkan kalau perlu sampai memunculkan getaran. Hal itu saya lakukan, selain sebagai ungkapan terima kasih kepada Sang Khalik, juga biar rezeki itu ditambah. (halah...). Bukankah Tuhan berjanji akan menambah rezeki umatnya jika umatnya mau mensyukuri tiap nikmat yang diberikan-NYA? (betul kan gan?

Tapi nanti dulu, bagaimana ceritanya cek itu bisa datang secara tiba-tiba? Ceritanya begini. Sekitar dua minggu yang lalu, seorang teman lama tiba-tiba menelepon saya. Padahal, saya sudah tidak pernah bertemu dengannya selama tujuh tahun. Selama waktu tidak bertemua itu, mungkin hanya dua atau tiga kali kami berteleponan. Nah, baru dua minggu yang lalu, ia tiba-tiba telepon saya. Ia bilang mau datang ke Banjarmasin bersama rombongan Pemkab Sleman dan teman-teman lain.

Saat itu, saya sangat senang mendengar kabar itu. Karena lama tidak ketemu, saya pun berniat membantu semua keperluannya saat di Banjarmasin. Tentu saja, saya membantunya dengan penuh keikhlasan. Sungguh, saya tak punya niat apapun selain ingin membantu teman saya menikmati kunjungannya ke Banjarmasin. Beberapa saat kemudian, staf Humas Pemkab Sleman gantian yang menelepon saya. Intinya, mereka ingin dibantu selama kunjungan di Banjarmasin, termasuk mencarikan travel yang bisa mengurus semua keperluan selama kunjungan.

Tiba-tiba saja, ada yang menggerakkan saya untuk menghubungi salah satu travel terkenal di kota ini. Kepada owner travel ini, saya ceritakan bahwa teman-teman saya akan berkunjung ke Banjarmasin dan ingin dibantu akomodasi. Tak lupa, saya beri nomor contact person panitia dari Sleman. Praktis, hingga menjelang kunjungan, saya banyak cari-cari informasi lalu menyambungnya ke pihak-pihak terkait.

Hingga akhirnya sampai pada datangnya rombongan itu ke Banjarmasin. Pada Kamis malam, rombongan mengunjungi kantor saya, seperti yang kami rencanakan. Suasana akrab pun menyelimuti ruangan kantor kami. Pertemuan itu ibarat reuni besar karena beberapa teman kantor, termasuk pimpinan kami punya hubungan historis dengan Yogyakarta dan Sleman. Nah, usai pertemuan itu lah datang rezeki itu. Alhamdulillah.

Saya ndak tahu apakah niat saya menolong teman-teman secara ikhlas, menyerahkan masalah krisis finansial saya kepada Allah dan datangnya rezeki itu ada kaitannya atau tidak. Walahualam. Yang jelas, saya hanya berupaya memasrahkan. Soal bagaimana Allah memudahkan urusan saya, atau memberikan rezeki dan kebahagiaan kepada saya, seperti yang saya harapkan, itu adalah urusan Allah. Allah sering menyiapkan jawaban atas doa kita melalui cara yang tidak disangka-sangka. Jika Allah telah berkehendak, tak ada satu pun kekuatan yang bisa menghalanginya. Bahkan, rasio pun tak bakal mampu mengurainya.

Dan pada akhirnya, saya merasa senang karena kini bisa aktif lagi memosting di blog ini. Terlebih, isi postingan lebih banyak berupa miracle yang akhir-akhir ini memang kerap menghampiri keluarga kami. Saya berharap bisa memosting lebih banyak lagi miracle sehingga bisa membuat saya lebih bersemangat untuk menjalani hidup yang lebih baik. Syukur apa yang saya lakukan ini bisa menginspirasi banyak orang untuk berbuat kebaikan. Amin.


Banjarmasin, 22 Oktober 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar