Kamis, 07 Oktober 2010

rumah gatot


Alhamdulillah. Satu lagi miracle menghampiri keluarga kami. Tapi sebelumnya saya minta maaf jika mungkin tulisan ini nanti tidak berkenan di hati pembaca. Bukan maksud hati saya untuk riak atau pamer, tapi ini sekadar sharing dengan tujuan bisa menginspirasi pembaca untuk mewujudkan mimpi atau cita-cita.Apapun cita-cita itu.


Miracle atau keajaiban kali ini adalah tentang rumah. Ya, menjelang lebaran kemarin, kami melakukan akad kredit pembelian rumah di sebuah bank. Dan Alhamdulillah berjalan sangat lancar. Ini adalah keajaiban kesekian kali yang kami alami setelah berkenalan dengan psikosibernetik, the secret, law of atraction hingga quantum ikhlas.
Sejak berkenalan dengan ilmu-ilmu dahsyat yang mengeksplorasi alam bawah sadar itu, memang kehidupan kami selalu dipenuhi dengan mukjizat atau miracle hampir tiap hari. Kenikmatan dan kebahagiaan kerap menghampiri kami hanya dengan 

mengeksplorasi alam bawah sadar yang dahsyat itu. Dengan satu miracle ini, kami makin yakin bahwa apapun keinginan manusia bisa terwujud. Pegangan kami hanya satu, bahwa Tuhan telah berjanji akan memberikan apapun yang diminta umatnya. Tuhan selalu mengabulkan doa umatnya yang dipanjatkan dengan sungguh-sungguh dan ikhlas.

Rumah ini kami sebut sebagai miracle karena menurut saya lebih dari sekadar cukup. Artinya, jika dikalkukasi dengan penghasilan saya, rumah ini jelas tak mungkin terbeli. Tapi sekali lagi, Tuhan memang Maha Pemberi dan Maha Penyayang umatnya. Cara mendapatkan rumah ini pun tidak terlalu sulit, hanya dengan membayangkan dan terus membayangkan keinginan kami untuk punya rumah sendiri. Akhirnya, Tuhan mengabulkan permintaan saya melalui tangan istri saya. Bulan depan insya Allah kami akan tempati rumah di Jalan Gatot Subroto, Banjarmasin ni.


Keinginan punya rumah, terutama yang berlokasi di tengah kota merupakan keinginan saya sejak beberapa tahun terakhir. Keinginan saya itu begitu kuat hingga terkadang terbawa ke alam mimpi. Untuk mewujudkannya, saya mencoba menjalankan beberapa ilmu dahsyat di atas. The Secret dan Law of Atraction mengajarkan, jika Anda punya cita-cita atau keinginan, bayangkan dan terus bayangkan. Suatu saat keinginan itu akan tercapai. Selain membayangkan, juga mengamati gambar- gambar benda atau hal-hal yang diinginkan sesering mungkin. Upayakan penggambaran itu dilakukan secara fokus dan ikhlas. 


Untuk mewujudkannya, beberapa waktu terakhir saya kerap menonton iklan sebuah perumahan di beberapa stasiun televisi. Salah satu iklan yang menjadi favorit saya adalah iklan Agung Podomoro Group dan Agung Sedayu Group. Anehnya, saat saya memulai menulis tulisan ini, saya sedang membuat berita tentang Agung Podomoro di koran saya. (sebuah kebetulan yang kerap terjadi).


Tiap ada iklan rumah ditawarkan di televisi, saya selalu menyempatkan untuk menontonnya, dan selalu membayangkan saya membeli satu buah. Saya membayangkan tinggal di rumah yang "sudah" saya beli itu. Terkadang keinginan saya begitu kuat hingga terbawa dalam mimpi. Rupanya Law of Atraction pun bereaksi. Hukum ini mengatakan, bahwa suatu pikiran atau perasaan akan menarik sesuatu atau hal yang sama di alam semesta. Itu terbukti pada pertengahan tahun 2009, di mana tiba- tiba perusahaan saya bekerja sama dengan PT Semen Gresik dalam pembuatan sebuah advertorial perumahan di koran saya.


Anehnya, yang ditugasi menggarap kerja sama itu adalah saya, bukan bagian lain yang lebih berkompeten. Saya pun berpikir bahwa kerja sama ini adalah sebuah pertanda. Bahwa ini adalah salah satu akibat dari menjalankan Law of Atraction, "semua serba terhubung dan tarik menarik". Saya pun jadi lebih bersemangat "menuntaskan" keinginan saya untuk punya rumah. Dengan sepenuh hati, saya mengerjakan tugas ini sambil berharap keinginan saya bisa mewujud. Dalam rangka menggarap tugas ini, mau tidak mau hampir tiap hari saya selalu mengakses berita-berita seputar perumahan.


Mungkin karena rekanan puas, akhirnya kerja sama itu dilanjutkan selama setahun pada 2010 ini. Iklan atau advertorial itu wajib keluar di koran saya tiap dua minggu sekali. Akibatnya, saya pun tak bisa lepas dari gambar-gambar dan tulisan seputar rumah. Sesekali saya menulis atau menggambar bentuk rumah dan membayangkan bahwa itu adalah calon rumah saya. Dengan makin seringnya saya berhubungan dengan sesuatu yang berbau rumah, maka semakin kuat alam bawah sadar saya menarik sesuatu yang berhubungan dengan keinginan saya, yaitu punya rumah.


Sebetulnya, kami sudah punya rumah sederhana di sebuah perumahan, tapi letaknya cukup jauh dari tempat kerja kami, sekitar 40 kilometer dari kantor. Kini, rumah kami itu dikontrak orang selama dua tahun. Anehnya, tarif sewa rumah itu sama dengan cicilan yang harus kami bayar di bank. Jadi, selama dua tahun ke depan, cicilan rumah kami sudah ada yang membayar. Alhamdulillah. Bahkan tak hanya itu, pengontrak rumah kami juga membuatkan pagar keliling rumah kami. Ini adalah sebuah miracle yang terus menerus menghampiri kami.


Dan benar saja. Law of Atraction itu akhirnya benar-benar mewujudkan impian saya. Sekitar bulan Maret 2010, saya dan istri membulatkan tekad untuk mencari rumah, sebab rumah kontrakan kami segera habis akhir tahun ini dan tidak boleh diperpanjang. Daripada mencari kontrakan, kami memutuskan untuk membeli rumah sendiri. Hampir tiap hari kami keliling mencari kompleks perumahan dan melihat bentuk-bentuk rumah yang kira-kira cocok untuk kami tinggali. Beberapa informasi juga kami gali dari teman-teman dan sejumlah pengembang.


Cara kerja hukum ini memang unik. Terkadang, terkabulnya permintaan (baca:miracle) itu datang secara tidak sengaja, sehingga orang menganggap sebagai sebuah kebetulan. Pada suatu hari, saat sedang mengantar anak ke penitipan, kami melihat sebuah kompleks perumahan, tapi tidak tahu jalan menuju perumahan itu karena hanya terlihat bagian belakangnya saja. Rumah itu terletak di seberang sawah di dekat tempat kami menitipkan anak saat kami bekerja. Saat itu terbersit keinginan untuk mendatangi kompleks perumahan itu, tapi kesulitan akses. Untuk diketahui, Banjarmasin adalah kota rawa, dimana untuk menuju sebuah titik, terkadang kita harus memutar jalan yang sangat jauh, padahal titik yang kita lihat itu hanya berjarak 100an meter.


Hingga suatu hari, saat kami jalan-jalan, secara tidak sengaja kami menemukan akses jalan ke perumahan itu. (sebuah kebetulan yang bertubi-tubi, halah). Kami pun segera meminta brosur dan ngobrol dengan staf perumahan itu. Setelah melihat harga, bertanya uang muka dan syarat yang diajukan, kami sempat ngeper. Angka yang diajukan jauh dari kondisi finansial kami. Tapi kami memutuskan untuk tetap mencoba nego. Kami berpikir, toh jika ditolak, tak ada ruginya. Alhamdulillah, setelah beberapa kali konsultasi dan menghitung-hitung ulang budget yang kami punya, akhirnya disetujui. Kami pun bersyukur atas nikmat ini.


Sebelumnya, selama proses mencari rumah ini, agar jalan kami lancar dan dimudahkan, kami sering bersedekah secara ikhlas. Ajaran ini kami peroleh dari beberapa buku dan pengajian Ustadz Yusuf Mansyur. Juga membaca buku Quantum Ikhlas karya Erbe Sentanu. Dalam buku itu, Erbe Sentanu mengatakan, jika kita memberi sesuatu kepada orang lain secara ikhlas, sebetulnya kita sedang memberi kepada diri kita sendiri. Sebab, pada level tertentu (quanta) segala sesuatu di alam semesta ini tak terpisah, menyatu, dan saling berhubungan. Ini persis dengan berlakunya Law of Atraction yang menyatakan bahwa satu hal menarik hal lain yang sama. Jika kita ingin sesuatu, maka apapun yang ada di alam semesta yang terkait dengan seuatu yang kita inginkan itu langsung merespons secara otomatis.


Terkabulnya satu lagi doa kami, tentu makin membuat kami makin percaya bahwa Tuhan itu Maha Pemberi, selalu memberi apapun yang diinginkan oleh umatnya. Bahkan Tuhan memberi jauh lebih banyak dari yang diinginkan umatnya. Tuhan tak pernah ingkar, seperti janjinya dalam Alquran. Kini, saya makin senang menjalankan ilmu-ilmu dahsyat ini. Semoga tulisan ini menginspirasi Anda untuk mewujudkan cita-cita secara lebih menyenangkan. Amin.

"Tuhan menyediakan semua kebutuhan umatnya lebih dari cukup, bahkan melimpah ruah. Ada satu kata ajaib untuk meraih semua cita-cita, Ikhlas. Di zona ikhlas, Tuhan merespons semua keinginan manusia secara otomatis..."

Banjarmasin, 5 Oktober 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar