Jumat, 27 Januari 2012

karyawan woke ala Pak Tung


Beberapa hari lalu saya dapat email dari Pak Tung Desem Waringin (TDW). Itu lho, motivator andal negeri ini. Dalam email itu ada link ke TDW Club berisi tips keren menjadi karyawan yang woke punya, walah. Ia memberi judul tips itu "Career Revolution: Cepat Naik Pangkat, Dapat Gaji dan Bonus yang Besar".

Isinya lumayan menginspirasi. Meski tidak bisa diterapkan di semua perusahaan --karena beda perusahaan beda kebijakan-- tapi secara garis besar tips ini cukup menarik dicoba. Inilah isi tips itu (silakan baca sendiri yaw):

Saya pernah bekerja delapan tahun di sebuah bank swasta terbesar di Indonesia, dari tahun 1992-2000. Mulai masuk bekerja sebagai Management Development Program (MDP) atau Kader Pemimpin. Belajar terlebih dahulu selama 15 bulan. Setiap minggu ulangan, dan setiap tiga bulan ujian seperti ujian skripsi. Tidak lulus boleh mengulang sekali. Kalau masih belum berhasil, akan dikeluarkan dari MDP.

Ternyata setelah lulus MDP, karir saya termasuk sangat cepat. Hanya dalam waktu 21 bulan setelah lulus MDP, saya diangkat menjadi Wakil Pemimpin Kantor Cabang Utama di Cabang kelas Wilayah (cabang besar). Sukses dua tahun sebagai wakil, kemudian dipromosikan menjadi Kepala Cabang Utama. Gaji juga mengalami lonjakan sangat besar, sekitar 1.200% atau 12X dalam waktu 6,5 tahun berkarir. Dan pindah ke perusahaan baru dengan posisi Senior Vice President, dengan gaji 3 kali lipat dari yang sudah naik 12X.

Ini rahasianya: Bisa dipercaya, punya nilai tambah, berperilaku menyenangkan, dikenal orang yang tepat dalam jumlah yang banyak.
1. Bisa Dipercaya: Jika Tidak bisa dipercaya tidak ada karir! Selesai. Titik. Hal ini adalah syarat mutlak dalam berkarir. Kadang ujian bisa dipercaya atau tidak sangat tipis. Misal, waktu saya menjadi wakil pemimpin, saya tidak tahu bahwa penggunaan telpon pribadi dimonitor oleh atasan. Untung saat itu setiap bulan saya minta print penggunaan telpon dengan kode password saya dan penggunaan interlokal pribadi saya keluarkan dan saya bayar pribadi. Saya baru tahu ketika wakil pemimpin yang lain marah-marah karena diminta membayar penggunaan telpon pribadi.

Anda juga tidak pernah tahu sedang dites atau tidak oleh atasan. Contoh, satu hari saya diminta oleh Wakil Presiden Direktur untuk mendatangi sebuah perusahaan, dan oleh pemilik perusahaan tersebut saya diberi amplop ucapan terima kasih dan tentu saja ini adalah hal terlarang di perusahaan saya, maka saya tolak. Eh sore harinya saya ditelpon oleh Wapresdir yang merangkap Kepala Divisi HRD (sekaligus anak pemilik perusahaan!), diberi ucapan selamat bahwa saya lolos tes, dan siap untuk dipromosi jadi pemimpin cabang! Bisa terbayang bila saat itu saya tidak lolos tes. Tidak ada promosi. Tidak ada karir lagi. Masuk daftar black list. Tunjukkan anda bisa dipercaya dalam hal besar maupun hal kecil.

2. Punya Nilai Tambah: Diakui atau tidak, sadar atau tidak, ketika kita berkarir, kita akan dibandingkan dengan rekan kita. Usahakan kita punya nilai tambah lebih dari orang lain. Caranya dengan mengambil tanggung jawab lebih dan kerja ekstra. Dan yang terbaik adalah jadi yang terbaik di bidang yang sedang dimonitor, atau kita buat atasan mengetahui bidang yang kita kerjakan adalah yang terbaik.

Untuk menjadi yang terbaik ada tiga: pertama, secara sadar menentukan bahwa kita mau jadi yang terbaik. Kedua, punya alasan sangat kuat untuk menjadi yang terbaik, demi orang-orang yang kita cintai. Ketiga, belajar dari yang terbaik.

Ketika berkarir, saya mendapatkan prestasi hasil audit terbaik di Indonesia, pertumbuhan pemegang kartu ATM terbesar, pertumbuhan kartu kredit terbesar, tingkat mati mesin ATM terendah Seluruh Indonesia dll. Semua tercapai karena melakukan tiga hal di atas.

3. Berperilaku Menyenangkan: Berarti kita sopan dan santun sesuai budaya perusahaan, inisiatif menyelesaikan masalah tanpa disuruh, semangat, antusias, positif. Dan sadar 3 T dalam berbicara: Timing, Teknik, dan Tempatnya.

4. Dikenal orang yang tepat dalam jumlah yang banyak: Percuma kita hebat kalau hanya dikenal oleh office boy. Pastikan atasan yang berkompeten menaikkan gaji, serta mempromosikan kita tahu kelebihan kita. Satu hal lagi, pastikan yang tahu bukan hanya atasan kita langsung, juga atasan kita yang lain, bahkan atasan atau pemilik perusahaan lain. Ikut organisasi, perkumpulan atau asosiasi. Berani tampil jadi pengurus atau ketua. Dulu saya aktif di Asosiasi Management Indonesia, bahkan sempat menjadi ketua umum hampir satu periode di Kota Malang dan satu periode di Kota Jakarta. Dengan kita dikenal banyak orang, selain lebih dihargai di dalam perusahaan, juga dihargai di luar perusahaan.

"Akhir kata, semoga artikel ini memberi strategi serta motivasi, sehingga dalam karir Anda terjadi revolusi, naik pangkat, dan naik gaji dengan cepat," begitulah kata Pak Tung di akhir tulisannya. Selamat mentjoba, tapi ingat: jangan jadi pendjiladh yaw....


Banjarmasin, 27 Januari 2012

2 komentar:

  1. alhamdulillah mencerahkan, terima kasih tipsnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama mas/mbak, terima kasih udah berkunjung...

      Hapus