Minggu, 25 November 2007

Enaknya jadi pengangguran

Pernahkah anda membayangkan punya banyak uang tapi tanpa harus bekerja? Atau hidup kaya raya tanpa harus pusing mikir pekerjaan? Mungkin, kalau jaman dulu, hal seperti ini mustahil terjadi. Atau kalaupun terjadi, hanya pada anak-anak orang kaya, atau pada orang yang punya banyak warisan saja.

Tapi pada saat ini, di saat ilmu marketing, ilmu ekonomi, atau ilmu tentang keuangan telah berkembang pesat, hal itu tidak mustahil terjadi. Bahkan sudah banyak orang yang mengalami hal seperti ini. Pengangguran, tapi kaya raya. Tiap hari keluyuran dan membeli apa saja yang diinginkan, tapi tidak pernah habis uangnya.

Sebagian besar orang, pastilah menginginkan hal seperti ini. Kaya, tapi tanpa bekerja. Hanya orang-orang sok idealis saja yang tidak ingin hal seperti ini. (Mungkin) alasannya, mereka menghargai proses, bukan hasil. Tapi jangan salah, orang-orang superkaya saat ini bukannya tanpa berproses. Sebelum menjadi superkaya, mereka juga banting tulang, sama seperti kita. Hanya, nasib kita saja yang beda... (atau setidaknya belum lah...)

Robert Kiyosaki menyebut orang-orang ini sebagai orang yang telah bebas finansial. Orang yang berada di kuadran empat. Dimana orang tidak perlu lagi kerja keras mencari uang. Dengan sejumlah trik, uanglah yang bekerja, bukan sebaliknya, orang diperbudak uang. Kata Kiyosaki, ini bukan sulap, juga bukan sihir. Semua orang bisa seperti ini, asalkan tahu caranya.

Lalu, bisakah kita menjadi orang-orang seperti ini. Superkaya, punya rumah mewah, punya kapal pesiar, punya tabungan jutaan dollar, atau bahkan punya pulau pribadi?

Jawabannya: Tidak ada yang tidak mungkin terjadi di dunia ini. Kalau orang lain bisa, kenapa kita tidak? Untuk diketahui, alam semesta sudah menyediakan semua miliknya untuk semua makhluk di dalamnya. Lalu, kenapa saya atau anda belum bisa seperti itu? Jawabannya, tinggal tunggu waktu saja. Yakinlah suatu saat kelak, kita juga bisa menjadi SUPERKAYA.

Kalau kita mau jernih melihat, kekayaan yang paling banyak dimiliki oleh seseorang, ternyata hanya setitik dari kekayaan yang disediakan alam semesta ini. Dan itu, bisa kita miliki bila kita mau.

Coba kita renungkan, air dan udara yang ada di alam semesta ini masih sangat berlimpah ruah, tapi sebagian besar orang hanya bisa menghambur-hamburkannya saja. Hanya sedikit saja orang yang bisa mengubah udara dan air itu menjadi uang.

Tukang balon yang sering nongkrong di TK atau SD, bisa mengubah udara menjadi uang, hanya dengan menjual balon gasnya. Tukang tambal ban bisa menjual udara seharga Rp 500 - Rp 1000 hanya dengan mengisi satu ban sepeda motor melalui kompresornya. Tukang tabung oksigen bisa mengubah udara menjadi sesuatu yang sangat berhagra bagi orang-orang yang terkena penyakit kanker. Di rumah sakit kanker, satu tabung oksigen dijual cukup mahal.

Belum lagi perusahaan air minum Aqua, Club, Fit atau perusahaan air dalam kemasan lainnya, bisa menjual satu setengah liter air seharga Rp 2.000 atau lebih. Padahal, satu liter bensin dijual Rp 4.500, atau Rp 5000 di tingkat eceran. Logikanya, air bersih cukup berlimpah ruah di negeri ini, tapi kenapa dijual lebih mahal dari bensin? Hanya orang-orang kreatif saja yang bisa berbuat seperti ini.

Dalam psiko sibernetik, hal seperti ini bisa dicapai hanya dengan membayangkan saja. YA, MEMBAYANGKAN SAJA. Tiap menit, tiap hari, tiap waktu, kalau kita BERANI membayangkan bahwa diri kita telah berhasil mencapai keinginan kita, suatu saat kelak, keinginan kita bakal tercapai. Secara sungguh-sungguh. Entah bagaimana caranya, tiba-tiba saja keinginan itu sudah muncul di depan kita. JREEENNGGGGG.

Tanpa berniat mengajak anda untuk menjadi pemalas, saya tetap yakin bahwa suatu saat, kalau kita sungguh-sungguh meyakini, semua keinginan kita bakal tercapai. Saya sering mengalami hal seperti ini.

Pada saat masih kuliah, saya seperti teman-teman biasa yang lain. Suka nongkrong, suka AO, suka main kartu hingga berhari-hari, dan kegemaran bodoh lainnya. Tapi alhamdulillah, bisa lulus kuliah dengan waktu yang tak terlalu lama, dengan IPK di atas 3. Begitu lulus, langsung dapat kerja.

Ada satu hal menarik dari pengalaman saya mengamalkan psiko sibernetik ini. Saat sedang makan di belakang kost, saya membaca sebuah lowongan kerja di Harian Bernas Yogyakarta (yang pada akhirnya menjadi almamater saya). Ringkas cerita, saya membuat lamaran kerja. Saat itu, saya menulis sebuah tulisan: SAYA WARTAWAN BERNAS Yogyakarta, di sebuah kertas kecil dan saya masukkan ke dalam dompet. Hampir tiap waktu, tulisan itu saya baca, dan saya membayangkan sudah menjadi wartawan Bernas saat itu.

Tiga kali tes saya ikuti dengan lancar, dan akhirnya tibalah hari pengumumuan. Sebelum melihat pengumuman di kaca ruang satpam, saya tunjukkan tulisan di dalam dompet saya kepada teman saya. Saat itu, saya ditertawakan, karena pengumuman baru akan ditempel satu jam lagi. Tapi saya optimis akan diterima. Dan akhirnya, nama saya benar-benar ada di pengumuman itu bersama empat teman lainnya. Anehnya lagi, meski lowongan pekerjaan menyatakan: DIBUTUHKAN LIMA WARTAWAN BERNAS UNTUK DAERAH LUAR YOGYAKARTA, ternyata saya satu-satunya wartawan yang tidak dikirim ke luar Yogyakarta.

Pengalaman unik juga saya alami saat ikut UMPTN. Meski skor nilai UMPTN saya sangat rendah, tapi karena sangat yakin bisa diterima, ternyata dewi fortuna memang betul-betul mendekati saya. Padahal saat itu, tentor saya di sebuah lembaga bimbingan belajar langsung menyarankan saya mencari perguruan tinggi swasta saat mengetahui skor saya yang tidak memungkinkan bersaing di UGM. Saat vonis tentor saya terucap, saat itu pula saya menulis di sebuah kertas kecil: SAYA MAHASISWA UGM. Dan akhirnya memang betul-betul terbukti.

Banyak sekali hal-hal unik atau aneh terjadi dalam kehidupan kita. Kita tidak bisa menolak bila kejadian-kejadian itu pada akhirnya menimpa kita, teman atau saudara-saudara kita. Dan jangan buru-buru berburuk prasangka, atau memvonis itu sebagai sebuah takdir buta. Semua hal itu bisa kita alami atau kita minta dari Sang Maha Hidup. Bukankah Tuhan Maha Pemurah, Maha Pemberi dan Maha Kuasa atas segala-galanya.

Jadi, kalau boleh meminta menjadi orang SUPERKAYA, kenapa hanya meminta pekerjaan dengan penghasilan Rp 1 hingga Rp 2 juta perbulan!

salam,

Kompleks Buncit, Banjarmasin
Minggu, 25 November 2007

20 komentar:

  1. Git, suwun banget sudah berbagi lebih banyak keyakinan bahwa hidup ini selayaknya indah dan patut kita syukuri. Posting ini inspiratif sekali. Gaya menulismu asyik. Mengalir. Nggak capek bacanya. Sukses yo, Git! Keep believing and we'll achieving. Matur nuwun wis mampir nang Blogguebo.

    BalasHapus
  2. iya buetul saya juga ngalamin, markazii...

    6383

    BalasHapus
  3. Hidopppp MLM

    cuakakakaka!!!

    mister kew-x
    tulisanmu benar2 "nyokot"
    rak rugi leh mu polah dadi jurnalis selama iki

    Namaskar!!

    BalasHapus
  4. Ok Pak Medhy, terima kasih sudah berkunjung... doakan saya lulus belajar bersyukur dan menghargai kehidupan

    BalasHapus
  5. Iyo pak gundul, matur nuwun... saiki lagi seneng belajar "nyokot" kehidupan ki...

    BalasHapus
  6. hahaha.. pak gebe, tenang saja, wong lemu biasane cepet sukses...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pemerintah harus lihat penguran di mana, menyediakan lapangan kerja

      Hapus
  7. aku telat, lagi wae nemu tulisan iki pasca-mengobrak-abrik google, karena kebetulan lagi pas ra ono gawean.
    opo sing sampeyan tulis bener. dadi uwong pancen kudu optimis, ngomongke sing serba positifm nanging tetep dibarengi karo usaha sing tenanan.
    gaya menulis sampeyan apik.
    saiki isih dadi wartawan ora, mas?

    salam,

    sigit widya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maturnuwun mas sigit sampun mampir. Sakniki sampun tahun ke-14 dados wartawan, hehehe...

      Hapus
  8. bertindak dan berpikir positif dan ada satu hal yg terkadang qt lupa yaitu doa krn Dialah segala sesuatunya tdk ada yg mustahil.Thank's udah berbagi buat qt

    BalasHapus
    Balasan
    1. @halim. Betul, kekuatan doa sangat luar biasa. 100 persen kehidupan semesta dalam genggamanNYA, sekuat apapun kita berusaha jika tidak ada perkenan dari NYA, tidak akan ada hasil. Doa bagaikan kran atau pintu yang bisa membuka aliran terkabulnya doa.

      Hapus
  9. Semua berawal dari mimpi yang kecil. Motto hidup saya DNA : Dream aNd Action! Namun, bagaimana caranya untukbmelawan berbagai rintangan untuk mencapai kesuksesan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbak risya makasih. Menurut saya kalau bikin mimpi yang besar sekalian aja mbak. Ibaratnya kalau pengin dapat 100 lalu dikabulkan 90, kan lumayan. Tapi kalau mimpinya cuma 10 lalu terkabul kan cuma dapat dikit, hehe... Rintangan pasti ada, dan itu bukan untuk dihindari, tapi dipecahkan. Keyakinan akan terkabulnya mimpi adalah obat ampuh untuk menghalau rintangan, sukses mbak...

      Hapus
  10. Mantap pa sigit tulisannya..mari kita pindah kuadran.
    Jd org yg bebas waktu bebas uang masih ide yg sangat sedikit org indo tau dan dianggap tabu..sebenarnya di luar negri sana byk yg sudah membuktikan.. karna ilmu smuanya jd mungkin
    .yg saya pahami dari tulisan ini adalah jika kita punya impian maka tdk ada yg tdk mungkin di dunia ini..Itulah Law of attraction. Salut bwt para pemimpi. Capai impian. Kita bisa. Go Entrepreneur.!!!

    BalasHapus
  11. selalu suka dengan tuisan2 di blog ini apalgi yang mengenai psikosibernetik..terus berbagi kisah2 seperti ini pak...

    ahmad rojiki

    BalasHapus
  12. Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  13. sip mantap.. makasih atas sharingnya mas..

    BalasHapus
  14. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  15. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus