Senin, 07 Januari 2008

memulai dengan kebaikan

Ada seorang kawan yang hingga kini masih terus saja hidupnya dibelit hutang. Setiap harinya, selalu saja mengeluhkan keadaannya, selalu mengeluhkan apapun yang terjadi di sekitarnya, baik yang menyangkut dirinya maupun orang lain. Kalau membicarakan seseorang atau sesuatu, pasti dia menyorotnya dari sisi yang negatif.


Jangankan membicarakan yang jelek, ada seseorang berbuat kebaikanpun selalu dicari-cari celah kejelekannya. Ada sesuatu yang baik, selalu saja dia sorot dari sisi yang negatif. Tidak hanya itu saja, setiap harinya dia juga selalu hidup ngirit. Makanan dan barang yang dibelinya, semua dipilih yang murah-murah, atau kalau perlu membeli yang bekas. Soal sikapnya yang satu ini, dia bilang itu didapatnya dari keluarganya. orangtuanya selalu berpesan agar dirinya selalu hidup hemat, ngirit, dan kalau bisa hidup yang "agak" kekurangan. Dengan kata lain, harus hidup prihatin.

Atas sikap ngiritnya itu, dia berpendapat bahwa hidup itu harus berhemat. Tujuannya agar bisa menabung untuk masa depan. Dengan berhemat, sekaligus bisa melatih diri agar bisa bersiap siap untuk menghadapi kemungkinan yang terburuk, di PHK atau krisis ekonomi. Sikapnya ini sudah dilakoninya sejak kecil di rumah, di sekolah, kuliah hingga bertahun-tahun bekerja.

Tapi kalau dilihat, setelah menjalani kehidupan yang demikian selama berpuluh-puluh tahun, kehidupannya (maaf) tidak pernah berubah ke arah yang lebih baik. Faktanya, tiap bulan dia harus selalu mengangsur hutangnya yang berjumlah tidak sedikit menurut ukuran penghasilannya. Tiap hari selalu saja mengeluh kekurangan uang. Padahal, tiap menit dia harus mengekang seluruh keinginannya untuk memiliki, menikmati sesuatu yang lebih. Boleh dibilang, hidupnya selalu berada di bawah tekanan batin.

Ada satu kawan lagi, yang dalam kehidupannya selalu didatangi kebahagiaan dan rejeki yang melimpah. Padahal, dua kawan tadi hidup dalam satu kantor yang sama, dengan besaran gaji yang sama. Tapi anehnya, meski mereka hidup di lingkungan yang sama, tapi nasib mereka berbeda.

Memang, satu kawan yang selalu didatangi kebahagiaan ini, hidupnya selalu dihiasi oleh senyum dan tata kata yang sopan dan halus. Hampir tidak pernah dijumpai dia sedang marah atau sedang mengerutkan keningnya tanda kesusahan. Setiap hari, dia selalu memakai pakaian yang rapi dan bersih. Makanan dan barang yang dibelinya selalu pilihan yang terbaik. Keluarganyapun terlihat sangat harmonis. Bahkan, dia sering dipanggil Pak Senyum karena pipinya selalu terlihat berlesung saat tersenyum atau tertawa.

Mencermati kehidupan dua kawan tadi, saya teringat seorang upline saya ketika masih ikut sebuah Multi Level Marketing MLM. Menurutnya, untuk menjadi orang yang sukses, harus dimulai dari diri sendiri. Untuk menjadi orang sukses harus mengawali kehidupan dengan sesuatu yang baik. Bicara, pakaian, makanan, teman, pergaulan, dan semua yang dilakukan harus yang baik-baik, atau kalau perlu yang terbaik.


Setelah saya pikir, ternyata apa yang disarankan oleh upline tadi ada benarnya juga. Psiko cybernetik juga mengajarkan, jika ingin menjadi yang terbaik, maka semua yang dipilih, semua yang dipakai dan semua yang dilakukan haruslah yang terbaik. Jika semua yang ada di sekeliling kita baik, jika semua yang kita lakukan baik, maka kita akan mendapat yang terbaik.

Film The Secret dan juga Quantum Ikhlas karya Erbe Sentanu juga mengajarkan bahwa hidup ini bersifat tarik-menarik. Dalam hidup berlaku hukum tarik-menarik. Jika kita melakukan yang terbaik maka kita akan memperoleh yang terbaik, jika sekeliling kita baik alam bawah sadar kita akan merespon kebaikan. Maka, jika ingin sukses, kita harus belajar menjalani kehidupan layaknya orang-orang sukses. Bagaimana mungkin kita bisa menjadi kaya raya atau sukses jika setiap saat hidup kita selalu tertekan. Bagaimana kita bisa sukses kalau alam bawah sadar kita tidak tahu konsep sebuah kesuksesan?

Maka dari itu, jika ingin sukses, hilangkan budaya hidup yang negatif, buang perkataan dan perbuatan yang negatif. Hiasi hidup anda dengan sesuatu yang baik. Hiasi alam bawah sadar anda dengan gambar-gambar yang melambangkan kesuksesan, mobil dan rumah mewah, uang melimpah, keluarga yang bahagia dan simbol kesuksesan lainnya. Jika ini dilakukan secara sadar dan sungguh-sungguh, dalam waktu yang tidak terlalu lama, anda akan mendapati hidup yang penuh dengan keajaiban. Selamat mencoba...

Banjarbaru
Senin, 7 Januari 2008

4 komentar:

  1. yup..bener sekali...hidup akan lebih indah jika kita memikirkan hal-hal yang positif....
    gw pernah dapet training ttg ini nech..bener2 mendapatkan hidup yg berbeda dri hidup sebelum training...

    BalasHapus
  2. terima kasih mas anno, udah mampir... blognya keren dan unik... selamat menunggu datangnya keajaiban

    BalasHapus
  3. keningku berkerut, tapi senyumku manis, dan lebar, dan terus menerus?

    BalasHapus
  4. Wah susah sekali menggambarkannya Pak Gebe, hehehe... Maturnuwun. Boz pengin beli intan gak, beratnya 200 karat, mintanya cuma 35 miliar, murah to?

    BalasHapus